Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Stasiun Matraman berada di posisi yang strategis, yakni berada diantara dua stasiun KRL tersibuk yaitu Stasiun Jatinegara dan Stasiun Manggarai. Kehadiramnya diharapkan dapat mengurangi beban kepadatan di dua stasiun tersebut.
Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menghadiri soft launching pengoperasian Stasiun Matraman, Jakarta Timur pada hari ini. Dalam kunjungan tersebut, Budi juga didampingi oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki.
Sekadar informasi, pembangunan Stasiun Matraman merupakan bagian dari upaya peningkatan layanan angkutan massal KRL Jabodetabek.
"Stasiun Matraman diharapkan dapat mereduksi kepadatan volume penumpang KRL dan menunjang kelancaran mobilitas masyarakat yang akan naik turun KRL di daerah Matraman, Kampung Melayu, Jatinegara dan Manggarai," katanya dalam keterangan resmi, Minggu, 19 Juni.
Dalam kesempatan tersebut, Budi mengatakan pemerintah ingin angkutan massal menjadi angkutan prioritas bagi masyarakat. Apalagi, lanjut Budi, saat ini kereta api sudah menjadi pilihan utama masyarakat, khususnya di wilayah perkotaan dan aglomerasi.
Budi juga mengatakan akan terus meningkatkan pelayanan angkutan massal KRL Jabodetabek. Upaya peningkatan pelayanan yang dilakukan diantaranya yaitu membangun Double-Double Track (DDT), mempersingkat headway (waktu tunggu kedatangan antar kereta) menjadi 3 (tiga) menit, dan merevitaliasi stasiun.
"Saat ini, pengguna kereta listrik Jabodetabek sudah 1,2 juta penumpang per hari. Ke depan akan terus kita tingkatkan hingga 2 juta penumpang per hari. Insya Allah dalam 2-3 tahun ini bisa kita lakukan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Budi mengatakan, kehadiran infrastruktur transportasi turut mendukung kemajuan di sektor lain seperti pariwisata dan UKM. Untuk itu, telah dialokasikan 30 persen dari area komersial yang ada di simpul-simpul transportasi seperti stasiun, untuk digunakan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Kami telah berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, bersama PT KAI untuk pengalokasian area komersil di stasiun untuk UMKM," ucapnya.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki menyampaikan apresiasi kepada Menhub dan jajarannya serta operator transportasi yang telah mendukung kemajuan. sektor UMKM.
"Kebijakan afirmasi ini akan disambut gembira oleh para pelaku UMKM," tutur Teten.
Penggiat perempuan, pengguna kereta api sekaligus Direktur Wahid Foundation Yenny Zannuba Wahid juga menyampaikan apresiasi terhadap peningkatan pelayanan transportasi khususnya kereta api di Indonesia. Menurut dia, standar kualitas transportasi perkeretaapian di Indonesia setara dengan standar di negara-negara maju.
"Ini adalah pencapaian yang patut kita banggakan. Jadi saya mengucapkan selamat untuk Kementerian Perhubungan dan PT KAI atas capaian yang luar biasa ini," ucap Yenny.
Sekadar informasi, mengakomodir sejumlah saran dan masukan dari berbagai kalangan pengguna KRL, di antaranya penyandang diabilitas, Stasiun Matraman telah dilengkapi fasilitas yang ramah bagi disabilitas seperti lift dan jalur khusus.
Pembangunan Stasiun Matraman merupakan bagian dari Mega Proyek Double-Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang. Stasiun Matraman ini mulai dibangun pada tahun 2016 oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub dengan anggaran senilai Rp34 miliar, yang bersumber dari pendanaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), yang sekaligus menjadi sumber biaya keseluruhan pembangunan dari Proyek DDT Manggarai-Cikarang.
Stasiun Matraman memiliki dua jalur KA dengan satu buah peron sepanjang 250 meter dan lebar 5 meter. Bangunan Stasiun Matraman terdiri dari 2 lantai dengan Luas Bangunan 3.010 meter persegi. Stasiun Matraman juga dilengkapi fasilitas dua unit escalator, satu unit lift dan dua tangga manual. Selain itu stasiun ini juga dilengkapi area parkir seluas 2.625 meter persegi.
Stasiun Matraman ditargetkan dapat melayani penumpang KRL Commuter Line hingga 10.000 penumpang per hari. Pada masa percobaan beberapa waktu lalu, stasiun ini telah melayani naik-turun penumpang sebanyak 1.200 penumpang per hari. Nantinya stasiun ini juga akan terintegrasi dengan Halte Bus Transjakarta yang melayani tiga koridor yaitu Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, dan Senen.
Turut hadir pada peluncuran soft launching Stasiun Matraman yaitu Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Dirut PT KAI Didiek Hartantyo, Dirut KCI Mukti Jauhari, perwakilan disabilitas, dan sejumlah pejabat terkait.