Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan revitalisasi Stasiun Bekasi ditargetkan akan selesai masa pembangunan pada akhir 2021 mendatang. 

Hal tersebut diungkapkan Menhub lantaran terjadi penambahan fasilitas jalur rel dwi ganda atau double double track (DDT) Manggarai-Cikarang paket B yang dapat mengakomodir perjalanan kereta luar kota dengan rangkaian commuter dalam waktu yang bersamaan.

"Walau di masa pandemi pemerintah tetap berkomitmen untuk membangun sarana infrastruktur massal Jabodetabek untuk prasarana rel dwi ganda dan empat stasiun dengan dana lebih dari Rp6 triliun. Artinya, kita memberikan perhatian yang luar biasa pada masyarakat," ujarnya saat melakukan tinjauan ke Stasiun Bekasi, Minggu, 18 April.

Menhub menambahkan, sampai dengan saat ini progres pengembangan Stasiun Bekasi sudah mencapai 79 persen. Disebutkan pula bahwa pemerintah juga tengah revitalisasi Stasiun Manggarai, Jatinegara, dan Cikarang untuk dapat melayani kereta api jarak jauh selain Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen.

"Melalui pembangunan rel dan revitalisasi sejumlah stasiun maka konsentrasi penumpukan calon penumpang bisa dipecah,” tuturnya.

Menurut Menhub, dengan adanya pemisahan jalur kereta api jarak jauh dan commuter bisa membawa dampak positif bagi operasional kereta rel listrik (KRL), yaitu memberikan waktu tunggu kedatangan antar kereta atau headway yang lebih baik, sehingga kapasitas kereta juga akan meningkat.

"Kalau sekarang itu, headway-nya 10 menit dengan kapasitas 200.000 orang maka nanti bisa 400.000 orang, sehingga memungkinkan masyarakat Bekasi dan sekitarnya untuk menggunakan KRL ini sebagai moda utama," imbuhnya.

Dalam kunjungan tersebut, Menhub juga melakukan pembagian masker kepada penumpang kereta. Turut hadir dalam kegiatan ini, Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Polana B. Pramesti, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo, dan jajaran di lingkungan Kemenhub.