Jokowi Jelaskan Kenapa Pengembangan Stasiun Manggarai Berjalan Lambat
Presiden Jokowi saat peresmian Stasiun Manggarai Jakarta tahap 1 hari ini, Senin 26 Desember. (Tangkapan layar-YouTube Setpres)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo menjelaskan kendala lambatnya progres pengembangan Stasiun Manggarai Jakarta. Dimulai pada tahun 2016, kini revitalisasi Stasiun Manggarai baru selesai pada tahap pertama.

Jokowi mengaku pemerintah tidak bisa dengan cepat menyelesaikan proyek pengembangan Stasiun Manggarai karena stasiun ini masih beroperasi setiap harinya.

"Memang pembangunan stasiun Manggarai ini tidak bisa cepat karena stasiunnya masih operasional, kalau dimatikan (operasionalnya), pembangunan bisa lebih cepat," kata Jokowi di Stasiun Manggarai, Senin, 26 Desember.

Jokowi menuturkan, pengerjaan konstruksi pengembangan Stasiun Manggarai hanya dilakukan empat jam per harinya, serta dikerjalan hanya pada malam hari.

"Itu problem pembangunan di Stasiun Manggarai," ucap Jokowi.

Jokowi pun menargetkan pembangunan pengembangan Stasiun Manggarai tahap 2 akan selesai dikerjakan pada tahun 2025. Ketika semua pengerjaan telah selesai, Jokowi memastikan proses integrasi dan mobilitas masyarakat di Stasiun Manggarai akan lebih efisien.

"Dengan terintegrasinya semuanya nanti kita harapkan kecepatan, headway, dan mobilitas masyarakat bisa lebih aman," ucap Jokowi.

Hari ini, Jokowi meresmikan revitalisasi Stasiun Manggarai tahap 1 dengan tambahan 7 jalur sehingga menjadi 14 jalur kereta, yang akan berdampak pada peningkatan frekuensi perjalanan kereta.

"Sejak 2016 kita telah mengembangkan Stasiun Manggarai sebagai salah satu stasiun sentral di Jakarta, termasuk menjadi bagian dari proyek double track Manggarai-Cikarang dengan penambahan jumlah jalur dari semula tujuh jalur menjadi 14 jalur," ungkap Jokowi.

Presiden Jokowi menjelaskan Stasiun Manggarai merupakan salah satu stasiun dengan lalu lintas kereta tersibuk di Indonesia. Stasiun tersebut melayani perhentian KRL Commuter Line tujuan Jakarta Kota, Tanah Abang, dan Bekasi, dengan lalu lintas dan penumpang yang sangat padat.

Menurutnya, pengembangan stasiun dengan bertambahnya jalur kereta menjadi sangat penting untuk meningkatkan frekuensi dan headway perjalanan kereta api, meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat dari Jakarta ke kota-kota penyangga lainnya dan sebaliknya.

Selain itu revitalisasi Stasiun Manggarai juga memudahkan masyarakat menuju Bandara Soekarno-Hatta melalui kereta api bandara, serta memudahkan penggunaan transportasi umum karena terintegrasi dengan TransJakarta, ojek daring, bajaj, dan angkutan umum lainnya.