Pemprov DKI Targetkan September 2024 LRT Velodrome-Manggarai Beroperasi Terbatas 
ILUSTRASI/FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut pihaknya menargetkan LRT Jakarta dengan rute Velodrome-Manggarai bisa beroperasi secara terbatas pada tahun 2024.

Saat beroperasi penuh, LRT Jakarta ditargetkan membawa 185 ribu penumpang per hari. Namun, berdasarkan hasil kajian studi kelayakan atau feasibility study, perkiraan penumpang LRT Jakarta sekitar 80 ribu hingga 100 ribub penumpang per hari.

"Paling lambat, LRT Jakarta dengan trase Velodrome-Manggarai, pada September 2024 itu akan operasional terbatas. Setidaknya, sudah ada yang melayani (penumpang)," kata Syafrin kepada wartawan, Kamis, 16 Februari.

Jika tidak molor, pengerjaan konstruksi kereta ringan dengan rute Velodrome-Manggarai ini direncanakan akan dimulai pada Agustus tahun ini.

Desain konstruksi, pembersihan dan penataan lahan di lapangan sudah berjalan. Kini, PT Jakarta Propertindo selaku BUMD yang ditugasi membangun LRT Jakarta tengah menyelesaikan dokumen yang dibutuhkan sebelum konstruski dimulai.

"Sudah ada penyiapan dokumen ke sana, oleh Jakpro sedang disiapkan," ungkap Syafrin.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jakpro Iwan Takwin menegaskan pembangunan jalur LRT Jakarta trase Velodrome-Manggarai tidak akan berdampak pada penggusuran permukiman warga.

Iwan menyebut, tiang rel serta stasiun LRT Jakarta fase 1B tersebut bukan dibangun di atas lahan permukiman, melainkan pada jalur hijau.

"Tidak ada (rumah warga yang terdampak) karena jalurnya itu semua di tengah jalan, di median jalan. Jadi, (konstruksi LRT) tidak terdampak rumah," ujar Iwan.

Hanya saja, pembangunan LRT Jakarta Velodrome-Manggarai ini kemungkinan akan berdampak pada pohon yang harus ditebang. Namun, Jakpro bakal melakukan penggantian pohon sesuai regulasi.

Selain itu, Iwan juga tak menampik pengerjaan konstruksi LRT fase 1B ini akan menganggu lalu lintas. Namun, sebisa mungkin, pelaksana konstruksi akan berupaya untuk mengatur metode pekerjaan untuk mengurangi dampak kemacetan yang ditimbulkan.

"Sirkulasi lalin di sana terdampak, itu yang menjadi tantangan pelaksananannya nanti. Bagaimana dia mengatur timeline-nya, metode kerjanya. Sehingga, apa yang jadi kegiatan mereka nanti di lapangan tidak terlalu berdampak dan menghambat kegiatan masyarakt yang ada di sana," paparnya.

Direncanakan, LRT Jakarta fase 1B memiliki 5 stasiun dengan panjang 6,4 kilometer, yakni Stasiun Pemuda, Stasiun BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai.

Sejauh ini, sebanyak 6 stasiun LRT telah beroperasi dengan panjang 5,2 kilometer pada fase 1. Sehingga, jika fase 1B telah terbangun, LRT Jakarta memiliki panjang rute 12,2 kilometer dengan 11 stasiun mulai dari Stasiun Pegangsaan Dua hingga Stasiun Manggarai.

Dalam melanjutkan pembangunan LRT Jakarta trase Velodrome-Manggarai, Pemprov DKI memberikan penyertaan modal daerah (PMD) sekitar Rp900 miliar yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2023. Ditargetkan, konstruksi LRT Velodrome-Manggarai dimulai pada tahun ini.