Pemprov DKI Gandeng Auditor Eksternal untuk Periksa Keuangan Formula E
Pembalap melaju usai start pada balapan Formula E seri kesembilan di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Jakarta, Sabtu (4/6/2022). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.

Bagikan:

JAKARTA - Plt. Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Budi Purnama menyebut saat ini Inspektorat DKI Jakarta tengah mengaudit keuangan dalam penyelenggaraan Formula E bersama auditor eksternal.

"Sedang dilakukan audit khusus Formula E. Jadi, kami enggak ingin ada masalah di kemudian hari, berkaca dari tahun lalu," kata Budi kepada wartawan, Jumat, 17 Juni.

Audit eksternal yang dimaksud mulai dari pihak swasta, kemudian auditor independen dari kantor akuntan publik (KAP), hingga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Kita dengan teman-teman Inspektorat dari sekarang sedang tektokan. Kalau inspektorat kan internal Pemprov. Sekarang swasta. Kalau sudah selesai, KAP masuk, kemudian dari BPK masuk," ujar dia.

Budi mengungkapkan, audit khusus ini sedang berlangsung. Diperkirakan, proses pemeriksaan mengenai pemasukan dan pengeluaran selesai bulan Juli.

"Penyelenggaraan kan baru selesai tanggal 4 Juni. Audit paling cepat 1,5 bulan. Mudah-mudahan, pertengahan Juli sudah keluar," ungkap Budi.

Sebelumnya, Anggota Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak melihat ada yang ditutupi dari penyelenggara soal perhitungan pendapatan dari penyelenggaraan Formula E.

Mengingat sampai saat ini, BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara belum juga mengungkapkan keuntungan Formula E, baik kepada DPRD maupun ke publik.

Meskipun Pemprov DKI dan sejumlah Anggota DPRD DKI mengklaim Formula E Jakarta telah sukses digelar, namun Gilbert memandang hal ini tak bisa dijadikan tameng untuk menutupi transparansi proyeksi pendapatan dari balapan tersebut.

"Perhelatan diklaim sukses tanpa data, dan terkesan menutupi permasalahan yang ada. Masalah anggaran yang luar biasa besar untuk perhelatan seakan bermaksud ditutupi karena sudah dilaksanakan," ucap Gilbert.

Karenanya, Gilbert meminta agar anggaran yang dikeluarkan hingga keuntungan dari gelaran ajang balap mobil listrik ini diaudit secara khusus oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) atau auditor independen.

"Besarnya anggran Formula E yang keluar, dan sesumbar pihak yang mengatakan untung, dan kritik yang dialamatkan ke Gubernur dan jajarannya sepatutnya dijawab dengan data yang valid. Data itu sangat tepat dan baik bila dilakukan audit oleh pihak ketiga, dengan auditor 5 star atau oleh BPKP dengan audit khusus," ujarnya.

Gilbert pun mendesak Anies bersedia agar Formula E bisa diaudit oleh pihak eksternal tersebut. "Kejujuran atau kebohongan Gubernur dan jajarannya dalam hal ini akan nyata, bukan sekedar polesan atau kata-kata bila bersedia diaudit menyeluruh. Kita butuh pemimpin yang sesuai perbuatan dan kata-kata," imbuh Gilbert.