Mempertanyakan Keuntungan Formula E yang Belum Terungkap
Formula E/Foto: VOI

Bagikan:

JAKARTA - Formula E Jakarta telah diklaim sebagaia ajang balap yang sukses digelar, tanpa hambatan berarti, dan mendapat apresiasi. Saking pedenya dengan gelaran Formula E, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat memberi ungkapan satire kepada pihak tertentu.

Dengan ucapan sindiran halus, Anies meminta maaf jika ajang balap mobil listrik ini mengecewakan kepada orang-orang yang sebelumnya pesimistis gelar balap ini bisa terlaksana. Anies menyinggung pelaksanaan Formula E yang dianggap mengecewakan pada orang-orang yang pesimistis.

"Saya sampaikan minta maaf pada sebagian (orang) karena Formula E kemarin mengecewakan, mengecewakan pada orang-orang yang pesimis bisa terjadi," tutur Anies pada Jumat, 10 Juni lalu.

Namun, Ada satu hal yang masih mengganjal sebagian pihak sampai saat ini atas penyelenggaraan Formula E pada Sabtu, 4 Juni, di Ancol tersebut. Sampai saat ini, proyeksi pendapatannya masih belum terungkap.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sempat menjamin bahwa penyelenggara dan panitia Formula E bisa mempertanggungjawabkan anggaran gelar balap mobil listrik ini secara transparan.

"Semuanya ini sangat terbuka, sangat transparan. Pasti nanti pada waktunya akan disampaikan, dilaporkan, semua proses selama ini, kegiatannya sampai pertanggungjawabannya," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 7 Juni.

Sementara, sampai Rabu, 15 Juni lalu, PT Jakpro belum juga mengungkap keuntungan Formula E. "Lagi proses rekonsiliasi keuangan," ucap Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto saat dikonfirmasi.

Hal ini menjadi pertanyaan Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta. Anggota Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak melihat ada yang ditutupi dari penyelenggara soal perhitungan pendapatan dari penyelenggaraan Formula E.

Sampai saat ini, BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara belum juga mengungkapkan keuntungan Formula E, baik kepada DPRD maupun ke publik.

Meskipun Pemprov DKI dan sejumlah Anggota DPRD DKI mengklaim Formula E Jakarta telah sukses digelar, namun Gilbert memandang hal ini tak bisa dijadikan tameng untuk menutupi transparansi proyeksi pendapatan dari balapan tersebut.

"Perhelatan diklaim sukses tanpa data, dan terkesan menutupi permasalahan yang ada. Masalah anggaran yang luar biasa besar untuk perhelatan seakan bermaksud ditutupi karena sudah dilaksanakan," ucap Gilbert pada Kamis, 16 Juni.

Karenanya, Gilbert meminta agar anggaran yang dikeluarkan hingga keuntungan dari gelaran ajang balap mobil listrik ini diaudit secara khusus oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) atau auditor independen.

"Besarnya anggran Formula E yang keluar, dan sesumbar pihak yang mengatakan untung, dan kritik yang dialamatkan ke Gubernur dan jajarannya sepatutnya dijawab dengan data yang valid. Data itu sangat tepat dan baik bila dilakukan audit oleh pihak ketiga, dengan auditor 5 star atau oleh BPKP dengan audit khusus," ujarnya.

Gilbert pun mendesak Anies bersedia agar Formula E bisa diaudit oleh pihak eksternal tersebut. "Kejujuran atau kebohongan Gubernur dan jajarannya dalam hal ini akan nyata, bukan sekedar polesan atau kata-kata bila bersedia diaudit menyeluruh. Kita butuh pemimpin yang sesuai perbuatan dan kata-kata," imbuh Gilbert.