Bagikan:

JAKARTA - Elemen massa aksi 1706 mulai berdatangan di depan Kedutaan Besar (Kedubes) India, Setiabudi, Jakarta Selatan. Pantauan VOI, terlihat massa mulai memadati lokasi diiringi mobil komando. Nampak dalam mobil telihat spanduk bertulisan Aksi 1706 bela Nabi Muhammad.

Selain itu terlihat juga, sekelompok ibu yang memegang spanduk dengan tulisan "STOP Islamphobia! Justice for muslims".

Diketahui aksi unjuk rasa memakan jalur lambat dari arah Menteng ke Kuningan sudah ditutup untuk aksi. Tampak petugas kepolisian telah bersiaga di sekitar kawasan Kedutaan Besar (Kedubes) India.

Sementara itu, Kapolsek Metro Setiabudi, Kompol Agung Permana mengatakan ada 600 personel dan satu unit mobil baracuda disiapakan guna aksi berjalan dengan aman.

"Ada 600 personel disiapkan, ada baracuda satu, rantis ada," kata Kapolsek Metro Setiabudi, Kompol Agung Permana kepada wartawan.

Agung menambahkan, tidak ada pengalihan arus lalu lintas berkaitan dengan unjuk rasa kali ini. Kata dia, hanya ditutup hanya pada jalur lambat karena massa diperkirakan akan berada di sana.

"Tidak ada (pengalihan arus), tetap jalur cepat bisa digunakan nanti. Paling ditutup cuma jalur lambat yang dari Epicentrum ke Hotel Luwangsa ditutup karena mengingat massa nanti di jalan raya di jalur lambat yang dipakai mereka," sambungnya.

Agung juga mengimbau agar nantinya massa aksi tetap mengikuti prosedur yang ada.

"Ya imbauan tertib aja jangan anarkis jalanin sesuai prosedur kalau dibatasin terakhir sampai pukul 18.00 WIB." Tutupnya.

Sekretaris Bantuan Hukum DPP Front Persaudaraan Islam, Aziz Yanuar mengatakan jika massa aksi demo berasal dari berbagai elemen.

“Seluruh umat Islam dan lapisan masyarakat yang anti Islamophobia dan anti fasis dan rasis macam India (bakal datang),” kata Azis saat dikonfirmasi, Jumat, 17 Juni.

Azis mengatakan dalam tuntutannya nanti, pihaknya meminta agar Kedubes India diusir dari Indonesia. Selain itu massa juga ingin bertemu pihak Kedutaan Besar India.

"Usir Dubes India, mau ketemu perwakilan dari Kedutaan India," tutupnya.