JAKARTA - Hasil survei Charta Politika terbaru mengungkapkan sebanyak 68,4 persen responden menyatakan puas terhadap kinerja Presiden Jokowi dan Wakilnya Ma'ruf Amin.
Dalam survei sama, 63,1 persen responden setuju apabila Jokowi melakukan kocok ulang atau reshuffle jajaran menterinya.
Politikus Demokrat, Agus Wibowo mempertanyakan hasil survei tersebut. Menurutnya, hasil survei terkait kepuasan publik terhadap kinerja kepala negara seharusnya selaras dengan kepuasan menteri sehingga tak ada wacana reshuffle.
"Kepuasannya 68%. Tapi 61% pengen reshuffle. Buat apa? Katanya puas?" ujar pria yang akrab disapa Awe itu lewat akun Twitternya, @awemany, Senin 13 Juni.
Menurut Awe, hasil survei itu berbanding terbalik dengan kepuasan masyarakat di lapangan. Dia bilang emak-emak banyak yang curhat mengeluhkan tentang harga sejumlah kebutuhan pokok naik saat ini.
Adapun sejumlah kebutuhan masyarakat saat ini yang membumbung tinggi di antaranya cabai, telur ayam, bawang merah dan kedelai.
"Ini counter intuitive. Dan jauh banget dibanding keluhan emak-emak soal harga-harga naik yang terus kita dengar waktu di lapangan," ujarnya.
Adapun survei yang dilakukan Charta Politika bertajuk "Membaca Situasi Politik dan Konstelasi Elektoral Pasca Rakernas Projo".
BACA JUGA:
Charta Politika mencatat mayoritas publik setuju jika Presiden Jokowi mereshuffle jajaran menterinya dengan angka 63,1 persen. Sementara yang tidak setuju hanya 24,3 persen.
Sedangkan hasil survei itu menunjukkan sebanyak 53,5 persen responden menyatakan puas dengan kinerja menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju. Publik yang menyatakan puas terhadap kinerja menteri hanya 53,5 persen dan 38,8 menyatakan tidak puas.