Namanya Juga Polisi, Harus Bisa Kasih Contoh Tertib Berlalu Lintas
Photo by Artem Beliaikin on Unsplash

Bagikan:

JAKARTA - Kapolda NTT Irjen Pol Setyo Budiyanto wanti-wanti anggotanya untuk memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dalam tertib berlalu lintas.

"Personel Polri itu harus menjadi contoh yang baik kepada masyarakat dalam hal taat aturan lalu lintas sehingga masyarakat juga bisa mencontohi hal tersebut," kata Irjen Setyo, di Kupang, Senin 13 Juni dikutip dari Antara.

Orang nomor satu di Polda NTT itu mengatakan bahwa ada empat hal yang diharapkan dari Operasi Turangga 2022 itu diantaranya untuk dapat mewujudkan dan memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas.

Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fasilitas korban kecelakaan lalu lintas.

"Selain itu, untuk membangun budaya tertib berlalu lintas dan meningkatkan kualitas pelayanan publik," tambah dia.

Keempat hal tersebut memiliki kompleksitas yang tidak bisa ditangani oleh Polantas sendiri. Untuk mensukseskan hal tersebut, sinergitas antar pemangku kepentingan menjadi sangat mendasar dalam menemukan akar masalah dan solusinya yang harus diterima dan dijalankan oleh semua pihak

Jadi, salah satu yang menjadi fokus perhatian saat ini adalah keselamatan bagi pengguna jalan.

"Keselamatan memang sesuatu yang pertama dan utama dalam berlalu lintas. Dalam konteks ini lalu lintas dapat dipahami sebagai erat nadi kehidupan, cermin budaya bangsa dan cermin tingkat modernitas," ujar orang nomor satu di Polda NTT itu.

Menurut Kapolda NTT, keselamatan dalam berlalu lintas memang sering diabaikan dan kesadaran pengguna lalu lintas masih rendah.

Hal ini terbukti berdasarkan data dari "Integrated road safety management sistem" yang dikelola Ditlantas Polda NTT pada tahun 2021 terdapat sebanyak 1. 191 kejadian, dengan korban meninggal dunia 371 orang, luka berat 439 orang, luka ringan 1.408 orang akibat tak taat lalu lintas.

"Kalau dibandingkan pada tahun 2020 sebanyak 1.125 kejadian . Terjadi kenaikan dengan jumlah laka sebesar 66 kejadian atau naik 6 persen," tambah dia.

Oleh karena itu dengan operasi patuh yang dilakukan selama 14 hari mulai dari 13-26 Juni ini bisa menekan angka kecelakaan lalu lintas di Kota Kupang khususnya NTT keseluruhan.