JAKARTA - Pemerintah berencana menerapkan ekonomi keuangan syariah secara menyeluruh di setiap aspek kehidupan. Hal ini karena nilai-nilai ekonomi keuangan syariah dianggap sesuai dengan nilai-nilai kemasyarakatan yang di Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, ekonomi keuangan syariah memiliki nilai-nilai unik. Seperti kejujuran, keadilan, tolong-menolong, profesional, serta keberpihakan pada kelompok lemah. Sehingga, sangat cocok untuk diterapkan di Indonesia.
"Kesamaan nilai-nilai tersebut mendorong diterapkannya sistem ekonomi syariah secara lebih menyeluruh disetiap aspek kehidupan," dalam webinar bertajuk 'Indonesia Menuju Pusat Halal Dunia', Sabtu, 24 Oktober.
Bendahara negara ini mengatakan, sistem ekonomi keuangan syariah juga bisa menjadi alternatif pendorong pertumbuhan ekonomi dan pemulihan ekonomi dari dampak COVID-19. Serta mampu menjawab berbagai tantangan di dalam dinamika perekonomian nasional Indonesia.
BACA JUGA:
Sri mengatakan, meskipun Indonesia merupakan negara muslim terbesar dunia namun harus diakui bahwa peran dan kontribusi ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional belum optimal.
Karena itu, Sri berujar, pemerintah berkomitmen untuk terus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, antara lain dengan membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Dimana Ketuanya merupakan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan Ketua Hariannya Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin.
"Saya sebagai Menteri Keuangan adalah Sekretaris KNEKS, menyambut baik dan mengapresiasi adanya inisiatif penandatanganan nota kesepahaman antara KNEKS dan MUI tentang pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," tuturnya.
Sri mengaku, optimis potensi besar Indonesia menjadi pemimpin industri produk halal dunia bisa diwujudkan jika semua pemangku kepentingan bersinergi dengan langkah-langkah strategis.