UE Sepakat Larang Penjualan Mobil Bensin dan Diesel Baru Tahun 2035, Oposisi Soroti Alternatif dan Stasiun pengisian Daya
Ilustrasi mobil listrik. (Wikimedia Commons/Michael Movchin/Felix Müller)

Bagikan:

JAKARTA - Parlemen Eropa pada Hari Rabu sepakat mendukung larangan efektif penjualan mobil bensin dan diesel baru mulai tahun 2035, menolak upaya untuk melemahkan proposal untuk mempercepat peralihan blok ke kendaraan listrik.

Pemungutan suara mendukung pilar utama dari rencana Uni Eropa untuk mengurangi emisi pemanasan planet bersih 55 persen pada tahun 2030, dari tingkat tahun 1990, target yang membutuhkan pengurangan emisi lebih cepat dari industri, energi dan transportasi.

Anggota parlemen mendukung proposal yang diajukan oleh Komisi Eropa tahun lalu, untuk meminta pengurangan 100 persen emisi CO2 dari mobil baru pada tahun 2035, yang akan membuat tidak mungkin menjual kendaraan bertenaga bahan bakar fosil di Uni Eropa (UE) mulai waktu tersebut.

Upaya beberapa anggota parlemen untuk melemahkan target hingga 90 persen pengurangan CO2 pada tahun 2035 ditolak.

Undang-undang tersebut belum final, pemungutan suara Hari Rabu menegaskan posisi Parlemen, untuk negosiasi yang akan datang dengan negara-negara Uni Eropa mengenai undang-undang final.

Tujuannya adalah untuk mempercepat peralihan Eropa ke kendaraan listrik dan mendorong pembuat mobil untuk berinvestasi besar-besaran dalam elektrifikasi, dibantu oleh undang-undang UE lainnya yang akan mewajibkan negara-negara untuk memasang jutaan pengisi daya kendaraan.

"Membeli dan mengendarai mobil tanpa emisi akan menjadi lebih murah bagi konsumen," ujar Jan Huitema, ketua negosiator parlemen mengenai kebijakan tersebut, melansir The National News 9 Juni.

Sementara itu, produsen mobil termasuk Ford dan Volvo secara terbuka mendukung rencana UE untuk menghentikan penjualan mobil bermesin bakar pada tahun 2035. Sementara yang lain, termasuk Volkswagen, bertujuan untuk berhenti menjual mobil bermesin bakar di Eropa pada tanggal tersebut.

Tetapi email yang dilihat oleh Reuters menunjukkan, kelompok industri, termasuk asosiasi otomotif Jerman VDA, melobi anggota parlemen untuk menolak target 2035, yang menurut mereka menghukum bahan bakar alternatif rendah karbon. Terlalu dini untuk berkomitmen, mengingat peluncuran infrastruktur pengisian yang tidak pasti.

"Posisi kami transparan. Ini adalah misi kami untuk mengembangkan solusi terbaik dengan semua orang yang terlibat," ujar perwakilan VDA.

Mobil listrik dan kendaraan hibrida plug-in merupakan 18 persen dari mobil penumpang baru yang dijual di UE tahun lalu, meskipun penjualan mobil secara keseluruhan turun pada tahun ini di tengah kekurangan semikonduktor, kata Asosiasi Produsen Mobil Eropa.

Diketahui, transportasi menghasilkan seperempat dari emisi pemanasan planet Eropa dan gas rumah kaca dari sektor ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, mengancam upaya untuk mencegah tingkat perubahan iklim yang berbahaya.