Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut hubungannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri seperti anak dan orang tua. Dia menyebut, dirinya memiliki hubungan batin dengan Presiden ke-5 RI itu.

Hal ini disampaikannya saat menyampaikan kata sambutan di acara peresmian Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 8 Juni.

"Ibu Mega itu seperti ibu saya sendiri. Saya sangat, sangat, sangat menghormati beliau ibu Megawati dan hubungan anak dengan ibu ini adalah hubungan batin," kata Jokowi di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 8 Juni.

Jokowi menegaskan selalu menghormati Megawati. Meskipun ada perbedaan pendapat, dia menilai, hal ini wajar terjadi dalam hubungan ibu dan anak.

"Saya sangat hormat pada beliau yang selalu penuh dengan rasa kepercayaan yang tidak pernah berubah," ungkapnya.

"Kemudian kalau dalam perjalanan panjang kadang-kadang ada perbedaan antara anak dan ibu itu wajar-wajar saja, biasa," imbuh Jokowi.

Jokowi mengatakan dirinya memang telah menyediakan waktu untuk hadir dalam peresmian itu. Apalagi, sudah sejak tiga bulan lalu dia berjanji pada Megawati untuk hadir di Masjid At-Taufiq yang penamaannya diambil dari almarhum Taufiq Kiemas.

"Saya sangat senang, yang pertama karena sudah tiga bulan lalu saya janjian dengan Ibu Megawati Soekarnoputri untuk hadir di sini," ungkapnya.

Sebagai informasi, pembangunan Masjid At-taufiq dilakukan pada 8 Juni 2018 kemudian pembangunannya dimulai pada Desember 2018. Hanya saja, akibat pandemi COVID-19, masjid ini baru rampung pada Juli 2020.

Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 1.800 meter persegi dengan daya tampung sekitar 400-500 jamaah. Konsep bangunan Masjid At-Taufiq ini diambil dari konsep Islam Nusantara yang Berkemajuan, yang sesuai dengan Trisakti Bung Karno yang ketiga, yaitu berkepribadian yang berkebudayaan Indonesia.

Tak hanya itu, bangunan masjid ini turut mengadaptasi adat istiadat Palembang, Sumsel yang merupakan daerah asal Almarhum Taufiq Kiemas, suami Megawati. Kemudian, masjid ini menunjukkan unsur adat Minang serta juga mengandung unsur-unsur kepartaian.