Bagikan:

JAKARTA - Korea Selatan dan Amerika Serikat menerbangkan pesawat tempur termasuk jet tempur siluman di atas perairan di sekitar semenanjung Korea. Ini sekaligus sebagai unjuk gigi merespon uji coba rudal yang baru saja dilakukan Korea Utara.

Korea Utara memang sudah menembakkan tiga rudal, termasuk satu yang dianggap sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM). Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan tiga rudal ditembakkan dalam waktu kurang dari satu jam dari daerah Sunan di ibukota Korea Utara, Pyongyang, di mana bandara internasionalnya telah menjadi pusat uji coba rudal.

Rudal pertama yang diluncurkan pada Hari Rabu tampaknya merupakan ICBM, sementara rudal tak dikenal kedua tampaknya gagal di tengah penerbangan, sebut JCS melansir Reuters 25 Mei. Sementara rudal ketiga adalah rudal balistik jarak pendek (SRBM).

Sebagai tanggapan, Amerika Serikat dan Korea Selatan mengadakan latihan tembakan langsung gabungan, termasuk uji coba rudal permukaan-ke-permukaan yang melibatkan Sistem Misil Taktis Angkatan Darat (ATACMS) MGM-140 AS dan SRBM Hyunmoo-2 Selatan, kata kedua pihak militer.

Ada sekitar 16 pesawat tempur Korea Selatan, termasuk pesawat tempur siluman F-35 dan empat jet F-16 AS, membentuk skuadron serangan di atas Laut Barat - juga dikenal sebagai Laut Kuning. Kata Kepala Staf Gabungan Seoul itu sebagai tanggapan 'ancaman musuh'.

"Sekutu menunjukkan kemampuan dan kemauan kuat mereka untuk menyerang dengan cepat dan akurat terhadap provokasi apa pun dari Korea Utara," tambah Kepala Staf Gabungan Seoul dikutip dari Channel News Asia, Selasa 7 Juni.

Manuver udara, yang melibatkan sekitar 20 pesawat tempur, terjadi sehari setelah sekutu menembakkan delapan rudal balistik ke Laut Jepang setelah uji coba senjata Pyongyang pada Minggu.

Pejabat AS dan Korea Selatan telah memperingatkan selama berminggu-minggu bahwa rezim Kim Jong Un sedang bersiap untuk melakukan uji coba nuklir baru.

Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman, di Seoul dalam kunjungan tiga hari, memperingatkan akan ada tanggapan "cepat dan kuat" jika Pyongyang melanjutkan apa yang akan menjadi uji coba ketujuhnya.

"Setiap uji coba nuklir akan sepenuhnya melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB," katanya kepada wartawan setelah bertemu dengan mitranya dari Korea Selatan.