Inggris Kirim Peluncur Roket Ganda M270 MLRS, Presiden Zelensky: Paham Senjata yang Dibutuhkan Ukraina
Presiden Volodymyr Zelensky saat mengunjungi pasukannya di garis depan. (Sumber: president.gov.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berterima kasih atas kiriman senjata dari Inggris, menyebutnya sebagai hal yang dibutukan untuk menghadapi Rusia, mengapresiasi pemahaman Perdana Menteri Boris Johnson.

Inggris mengumumkan pada Hari Senin kemarin, dalam koordinasi dengan Amerika Serikat, akan memasok Ukraina dengan sistem roket peluncuran ganda yang dapat menyerang target hingga 80 km (50 mil), sebagai bagian dari bantuan militer Inggris baru untuk Kyiv.

"Saya berterima kasih kepada Perdana Menteri Boris Johnson atas pemahaman penuh mengenai tuntutan dan kesiapan kami, untuk menyediakan senjata yang dibutuhkan Ukraina untuk melindungi kehidupan rakyat kami," ujar Presiden Zelensky dalam pidato video malamnya, melansir Reuters 7 Juni.

Diketahui, Presiden Zelensky dan dan PM Johnson mengadakan percakapan telepon di mana, Zelensky sebelumnya mengatakan, keduanya "mencari cara untuk menghindari krisis pangan dan membuka blokir pelabuhan (Ukraina)," mengacu pada blokade laut Rusia di Ukraina yang membuat Ukraina tidak dapat mengekspor hasil pertaniannya.

Diberitakan sebelumnya, Inggris akan memasok Ukraina dengan sistem roket peluncuran ganda yang dapat menyerang target hingga 80 km (50 mil). Menteri Pertahanan Ben Wallace mengatakan, dukungan Inggris untuk Ukraina akan berubah seiring dengan berkembangnya taktik Rusia, menjelaskan pemberian sistem multi-peluncuran M270.

"Sistem roket multi-peluncuran yang sangat mampu ini akan memungkinkan teman-teman Ukraina kami untuk lebih melindungi diri mereka sendiri, terhadap penggunaan artileri jarak jauh brutal yang telah digunakan pasukan (Presiden Rusia Vladimir) Putin tanpa pandang bulu untuk meratakan kota-kota," ujar Menteri Wallace dalam sebuah pernyataan.

Pasukan Ukraina akan dilatih tentang cara menggunakan peluncur baru di Inggris, setelah sebelumnya mengumumkan bahwa mereka akan melatih personel Ukraina untuk menggunakan kendaraan lapis baja.