Mengenal HIMARS, Senjata Jarak Jauh Ukraina yang Jadi Target Rusia
HIMARS, sistem roket artileri mobilitas tinggi. (Lockheed Martin)

Bagikan:

JAKARTA – Ukraina telah mendapat pasokan senjata jarak jauh dari sekutunya termasuk Amerika Serikat dan Inggris. Hal ini direspon oleh Menteri Pertahanan Rusia Segery Shoigu yang mendesak komandan militer Rusia di Donbass untuk menyasar target baru, yakni senjata jarak jauh Ukraina.

Russia Today melaporkan bahwa perintah itu datang saat Shoigu memeriksa pasukan yang ditempatkan di sekitar Donetsk, kota utama Republik Rakyat Donetsk.

Target yang disasar Rusia adalah sejumlah senjata yang dipasok oleh AS dan sekutu termasuk sistem peluncur roket HIMARS, howitzer self-propelled CAESAR dari Prancis dan perangkat keras asing lainnya, harus dipukul dengan senjata presisi tinggi, menurut Menhan Segery Shoigu. Apa itu HIMARS, senjata jarak jauh yang jadi target Rusia?

Mengenal HIMARS (Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi)

Berdasarkan keterangan dari Lockheed Martin, HIMARS (high-mobility artillery rocket system) atau sistem roket artileri mobilitas tinggi adalah anggota baru dari keluarga sistem roket multi-peluncur (MLRS). HIMARS adalah artileri yang menawarkan daya tembak MLRS pada sasis beroda.

Sebagai informasi, pada tahun 1996, HIMARS telah dikembangkan oleh Lockhead Martin Missiles and Fire Control. Senjata ini ditujukan untuk menggempur dan mengalahkan artileri, sistem pertahanan udara, truk, kendaraan lapis baja, dan pasukan pendukung musuh, sebagaimana dilansir dari Army Technology.

HIMARS memiliki kemampuan yang tidak mudah dilacak. Pasalnya, ketika ia meluncurkan roket yang kemudian bergerak menjauh dengan kecepatan tinggi untuk menyasar target sebelum musuh mendeteksi lokasi peluncuran.

Selain itu, sistem ini juga mampu menyasar target dalam waktu 16 detik dengan tingkat presisi dan akurasi tinggi. Kelebihan lainnya adalah senjata ini mampu meluncurkan seluruh amunisi MLRS termasuk roket jarak jauh dan jarak pendek serta varian roket generasi berikutnya.