JAKARTA - Ukraina kembali meyakinkan Amerika Serikat, sekaligus juga Rusia, jika mereka tidak akan menggunakan roket pemberian Washington untuk menyerang Moskow secara langsung.
Ini langsung dikatakan oleh Mykhailo Podolyak, Penasihat Presiden Ukraina volodymyr Zelensky. Dalam unggahan di dunia maya, ia menyebut tidak akan mneggunakna sistem peluncuran roket ganda AS untuk menyerang fasilitas di Rusia.
"Ukraina mengobarkan perang defensif dan tidak berencana menggunakan MLRS untuk menyerang fasilitas di Rusia," kata Mykhailo Podolyak dalam sebuah cuitan di Twitter, melansir Reuters 3 Juni.
"Mitra kami tahu di mana senjata mereka digunakan," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan bantuan militer terbaru untuk Ukraina dengan nilai mencapai sekitar Rp 10 triliun, menyebut negaranya akan terus membantu Kyiv mempertahankan diri.
Paket senjata baru senilai 700 juta dolar AS atau sekitar Rp10.188.850.000.000 juta yang diumumkan, mencakup sistem roket artileri mobilitas tinggi, yang dapat secara akurat mencapai target sejauh 80 km (50 mil).
"Amerika Serikat akan mendukung mitra Ukraina kami dan terus memberikan Ukraina senjata dan peralatan untuk mempertahankan diri," kata Presiden Biden dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, Presiden Biden mengumumkan rencana untuk memberikan sistem roket HIMARS presisi ke Ukraina, setelah menerima jaminan dari Kyiv bahwa mereka tidak akan menggunakannya untuk mencapai target di dalam wilayah Rusia. Presiden Biden memberlakukan syarat itu untuk mencoba menghindari eskalasi perang Ukraina.
BACA JUGA:
"Ukraina telah memberi kami jaminan bahwa mereka tidak akan menggunakan sistem ini untuk menyerang target di wilayah Rusia," ujar Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Sementara itu, Jonathan Finer, wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih, mengatakan sebelumnya bahwa Washington percaya sistem HIMARS akan memenuhi kebutuhan Kyiv.
“Ini adalah konflik defensif yang dilakukan oleh Ukraina. Pasukan Rusia berada di wilayah mereka," sebut Finer dalam sebuah wawancara dengan CNN.
Diketahui, Ukraina telah mencari Multiple Rocket Launch Systems (MLRS) seperti M270 dan M142 HIMARS, keduanya dibuat oleh perusahaan AS Lockheed Martin, untuk memberikan lebih banyak daya tembak pada jarak yang lebih jauh untuk mencapai konsentrasi pasukan Rusia dan persediaan senjata di belakang Rusia.