Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menginstruksikan kepada seluruh kader beringin untuk menjamin masyarakat Indonesia tidak kelaparan. Terutama dalam menghadapi musim kemarau yang akan terjadi pada beberapa waktu ke depan.

Menurut Airlangga, jika masyarakat terjaga 'perutnya' maka situasi politik juga akan terkendali. Dia pun menegaskan, upaya memenuhi kebutuhan pangan harus dilakukan sendiri karena Indonesia tidak bisa lagi bergantung dengan negara lain.

"Kalau perut aman, politik stabil, setuju? Maka saya instruksikan kepada seluruh kader Partai Golkar, termasuk yang di Komisi IV, jaga perut konstituen. Siapkan lahan, kita tidak bisa bergantung negara lain untuk urusan perut," ujar Airlangga saat membuka Rakerda Partai Golkar Provinsi Jawa Barat di Sentul, Bogor, Jumat, 3, Juni.

Airlangga menyinggung beberapa negara sahabat yang sudah tidak lagi bergantung pada ekspor. Misalnya, Malaysia kini telah menyetop ekspor ayam, begitupun dengan India yang menghentikan ekspor gandum.

Sementara Indonesia yang memiliki kekayaan alam, menurut Menko Perekonomian itu, bisa memanfaatkan dan mengoptimalkan kegiatan di sektor pertanian.

"Ada yang tidak bisa ditanam? Kita punya pupuk 8 juta ton, saya bertemu negara lain, Peru mereka butuh 260.000 ton Urea saja tidak mampu, kita punya 8 juta, manfaatkan untuk menanam," jelasnya.

Airlangga lantas menyentil Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi untuk lebih memperhatikan kegiatan pascapanen agar hasil panen tidak menumpuk. Airlangga juga mengingatkan agar Dedi tidak hanya bagi-bagi traktor tapi membagikan bibit untuk ditanam petani.

"Pimpinan Komisi IV, jangan bagi traktor terus, yang harus dibagi adalah bibit, modal kerja, pascapanen, betul? Jangan sampai panen numpuk, harus dijamin siapa yang beli. Siap? Siap enggak? Yang penting siap, kalau caranya kumaha maneh," kata Airlangga.