Bagikan:

JAKARTA - Ratusan warga Lituania menggalan dana membeli drone militer canggih dari Turki untuk Ukraina, menunjukkan solidaritas negara yang sebelummya berada di bawah kekuasaan Moskow.

Dana sekitar 4,4 juta euro atau setara Rp68.657.169.548 berhasil dikumpulkan hanya dalam tiga hari, dari total 5 juta euro atau Rp78.019.510.850 yang dibutuhkan, sebagian besar dalam pecahan kecil, menurut Laisves TV, penyiar internet Lithuania yang meluncurkan gagasan tersebut.

"Sebelum perang ini dimulai, tidak ada di antara kami yang berpikir bahwa kami akan membeli senjata. Tapi itu hal yang normal sekarang. Sesuatu harus dilakukan agar dunia menjadi lebih baik," kata Agne Belickaite (32) yang mengirim 100 euro segera setelah perang dimulai pada Rabu pekan lalu, melansir Reuters 28 Mei.

"Saya telah menyumbang untuk membeli senjata untuk Ukraina untuk sementara waktu sekarang. Dan akan melakukannya sampai kemenangan," tuturnya kepada Reuters, seraya menambahkan salah satu hal yang memotivasinya dalam penggalangan ini adalah kekhawatiran Rusia menyerang Lithuania.

Dan, target 5 juta euro tersebut berhasil cicapai hanya dalam tiga setengah hari. Mayoritas pecahan uang yang berhasil dikumpulkan dalam pecahan 5 euro dan 100 euro, seperti mengutip Euronews.

Diketahui, sejauh ini drone telah terbukti efektif dalam beberapa tahun terakhir melawan pasukan Rusia dan sekutu mereka dalam konflik di Suriah dan Libya.

Pembeliannya diatur oleh Kementerian Pertahanan Lithuania yang mengatakan kepada Reuters, pihaknya berencana untuk menandatangani letter of intent untuk membeli pesawat dari Turki.

Mengetahui hal ini, Baykar selaku produsen drone tersebut mengatakan pada Hari Kamis, akan memberikan drone TB2 secara gratis ke Lithuania.

"Rakyat Lituania dengan terhormat mengumpulkan dana untuk membeli Bayraktar TB2 untuk Ukraina. Setelah mengetahui hal ini, Baykar akan memberikan Bayraktar TB2 ke Lituania secara gratis dan meminta dana tersebut pergi ke Ukraina untuk bantuan kemanusiaan," kata perusahaan itu di Twitter, seperti melansir Daily Sabah.

Penyelenggara kampanye akan mentransfer 1,5 juta euro guna membeli amunisi untuk drone, menurut Andrius Tapinas, seorang jurnalis yang memulai inisiatif tersebut. Pejabat Turki lebih suka bahwa sisa uang yang disumbangkan digunakan untuk bantuan kemanusiaan, logistik atau rekonstruksi untuk Ukraina, katanya.

Sejauh ini, Ukraina telah membeli lebih dari 20 drone bersenjata Bayraktar TB2 dari perusahaan Turki Baykar dalam beberapa tahun terakhir. Dan, memesan 16 lagi pada 27 Januari. Batch itu dikirim pada awal Maret lalu.

"Ini adalah kasus pertama dalam sejarah, ketika orang-orang biasa mengumpulkan uang untuk membeli sesuatu seperti Bayraktar. Ini belum pernah terjadi sebelumnya, tidak dapat dipercaya," tukas Beshta Petro, Duta Besar Ukraina untuk Lithuania kepada Laisves TV.

Sebagian besar senjata berat yang telah dikirim negara-negara NATO ke Ukraina, sejauh ini adalah senjata buatan Soviet yang masih dalam persediaan negara-negara anggota NATO Eropa timur. Tetapi, beberapa baru-baru ini mulai memasok howitzer Barat.

"Sementara pemerintah negara-negara terbesar di dunia terus-menerus berunding, masyarakat Lituania hanya berkumpul dan, Anda tahu, akan menggalang dana 5 juta euro dan membeli drone, yang merupakan pesan yang mengesankan bagi dunia," pungkas Belickaite.