BUMN Masih Enggan Sponsori Formula E Jakarta, Rocky Gerung: Momentum Menurunkan Elektabilitas Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat bertemu dengan CEO Formula E Alejandro Agag di New York (Foto: Instagram @aniesbaswedan)

Bagikan:

JAKARTA - Ajang Formula E Jakarta belum mengantongi sponsor dari perusahaan BUMN. Hingga lima hari jelang penyelenggaraan, balap mobil listrik itu baru terikat pada tujuh sponsor dari pihak swasta.

Pengamat politik Rocky Gerung menilai BUMN belum mendantangani sponsor Formula E Jakarta lantaran alasan politik.

Dia bilang pendanaan BUMN yang dapat membuat gelaran Formula E Jakarta menjadi makin lancar bisa mendongkrak popularitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Jadi sebetulnya tinggal digerakan sedikit dengan BUMN, datanglah orang berlomba-lomba pasang iklan di Formula E. Tapi memang itu iklan yang bisa membuat Anies unstoppable. Itu yang ditakutkan," kata Rocky melalui akun YouTubenya, Rocky Gerung Official, Selasa 31 Mei.

Menurut Rocky penyelenggaraan suatu acara internasional di Tanah Air sebaiknya dipisahkan dari urusan politik. Terlebih gelarannya bakal terlaksana di provinsi yang statusnya masih ibu kota negara.

"Padahal ini iklan bisnis, ngapain dihubungin iklan bisnis bisa membuat Anies beriklan secara politik juga," ujarnya.

Anies pun, kata dia, telah gencar melakukan promosi demi kesuksesan acara tersebut sejak perencanaan Formula E. Rocky beralasan promosi yang dilakukan Anies demi kesuksesan acara dan nama baik Indonesia.

"Mau pisahkan politik dengan reputasi ibu kota, atau sekadar ingin memanfaatkan momentum menurunkan elektabilitas Anies Baswedan," tuturnya.

Rocky menilai tidak rasional jika muncul pandangan Formula E Jakarta sukses membuat elektabilitas Anies naik, sehingga BUMN hingga saat ini tak terjun mensponsori ajang balap itu.

"Sebetulnya bangsa ini diberantakan oleh persaingan yang irasional. Bantu saja DKI toh itu juga prestasi pemerintah pada akhirnya," ujar Rocky.

Dia pun berkelakar tentang hal ini terkait persaingan dalam kontestasi pesta demokrasi. "Sekali lagi di belakang ada Formula U, Formula "Uang" yang ditahan-tahan. Atau bahkan Formula I, Formula "Iri, pungkasnya.