Bagikan:

JAKARTA - Eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap menyoroti munculnya spanduk dukungan terhadap Ketua KPK Firli Bahuri untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menurutnya, lebih baik yang dipasang di spanduk itu adalah foto Harun Masiku yang merupakan buronan KPK. Bukan mengampanyekan Firli Bahuri sebagai capres.

Langkah ini dinilai lebih membantu komisi antirasuah untuk menyelesaikan tugasnya mencari tersangka korupsi yang lari.

"Saran saya daripada pasang spnduk dukungan capres,lebih baik pasang foto Harun Masiku," kata Yudi seperti dikutip dari akun Twitternya @yudiharahap46 pada Sabtu, 28 Mei.

Harun Masiku merupakan tersangka dalam kasus suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI. Dia diduga menyuap eks Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan dan keberadaannya tak diketahui hingga saat ini.

Yudi menambahkan, selain Harun Masiku, spanduk itu bisa juga memuat wajah buronan KPK lainnya. Sehingga, masyarakat mengetahui wajah mereka.

"Agar masyarakat lebih kenal wajah2nya sehingga waspada&lapor KPK jika ada orang mirip," tegasnya. "Kan bantu juga tugas pak Firli yg belom selesai."

Sebelumnya, spanduk bergambar wajah Firli terpasang di sejumlah lokasi. Dari foto yang beredar ada dua jenis spanduk berbeda yang dipasang.

Pertama bertuliskan, "Kami butuh presiden yang getol berantas korupsi Firli Bahuri untuk Indonesia".

Sedangkan spanduk kedua, berwarna dasar merah putih. Kemudian, tampak foto Firli tersenyum menggunakan peci terdapat tulisan, "Masyarakat Banten mendesak tokoh antikorupsi maju di Pilpres 2024. #DukungIndonesiaBersih".

Terkait pemasangan spanduk ini, KPK mengaku tak tahu siapa yang melakukannya. Plt Juru Bicara KPK Bidang Penindakan Ali Fikri juga menegaskan pemasangan baliho tersebut bukan bagian dari program lembaganya.

"Pemasangan baliho tersebut kami pastikan bukan program KPK," kata Ali kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 27 Mei.

Firli Bahuri meminta dirinya tak dikaitkan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dia mengatakan kini lebih memilih fokus untuk melakukan kerja pemberantasan korupsi.

"Saya tidak terpengaruh dengan isu capres dan pencapresan," kata Firli dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan yang dikutip pada Sabtu, 28 Mei.

"Saya selalu katakan dan sudah berulang kali di berbagai kesempatan saya sampaikan bahwa jangan ganggu saya dengan isu capres dan pencapresan," imbuh eks Deputi Penindakan KPK tersebut.

Dia menegaskan tak punya pikiran untuk maju di kontestasi politik tersebut. Firli memilih fokus untuk menyelesaikan tugasnya hingga masa jabatannya habis pada 2023 mendatang.

Tak hanya itu, Firli mengatakan dirinya sebenarnya punya cita-cita lain yaitu menjadikan Indonesia bebas korupsi. "Saya fokus kerja untuk memberantas korupsi dan saya akan selesaikan tugas saya selaku Ketua KPK sampai tuntas akhir 2023," tegasnya.