JAKARTA - Meski telah ditemui Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), Aminuddin Ma'ruf, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) SI berencana kembali melakukan aksi demonstrasi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja pada pekan depan. Sebab, mereka merasa stafsus presiden yang menemui mereka bukanlah representasi dari Presiden Jokowi.
"Yang menemui massa aksi bukan orang yang kami harapkan, melainkan staff khusus milenial yang dirasa bukan representasif dari Presiden Republik Indonesia," demikian bunyi keterangan tertulis dari BEM SI yang dikutip Sabtu, 17 Oktober.
Atas alasan inilah, aliansi ini kemudian menyatakan akan kembali melakukan aksi demonstrasi pada Selasa, 20 Oktober mendatang. Aksi ini juga bertepatan dengan setahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Mereka akan kembali turun untuk menyuarakan pencabutan UU Omnibus Law Cipta Kerja dan kembali menyampaikan mosi tidak percaya bagi pemerintah dan wakil rakyat.
BEM SI juga menegaskan akan menggelar aksi secara damai dan akan membawa kembali empat tuntutan yang sudah dibacakan saat Aminuddin Ma'ruf menemui mereka dalam aksi yang digelar di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Jumat, 16 Oktober kemarin.
"Aksi ini merupakan aksi damai dan lepas dari semua tindakan anarkis sebagai perwujudan gerakan intelektual dan moral mahasiswa," tegas mereka.
BACA JUGA:
Diketahui, sekitar pukul 15.30 WIB Aminuddin Ma'ruf sempat tiba di sekitar lokasi demonstrasi berlangsung. Dia pun sempat mendengarkan pernyataan sikap yang dibacakan oleh perwakilan BEM SI sebelum meninggalkan lokasi di tengah hujan deras sekitar pukul 16.00 WIB.
Usai menemui demonstran, stafsus Jokowi itu mengatakan dirinya memang diminta menemui mahasiswa dari BEM SI yang berdemo menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.
"Iya betul (menemui BEM SI, red). Saya diminta menemui adik-adik mahasiswa yang menyampaikan aspirasinya," kata Aminuddin saat dihubungi VOI melalui pesan singkat, Jumat, 16 Oktober.
Dia menyebut, aspirasi yang disampaikan dalam orasi BEM SI itu akan segera disampaikannya kepada Presiden Jokowi.
"Iya, insyaallah, nanti akan saya sampaikan ke Bapak Presiden," ungkapnya.
Berikut adalah tuntutan dan pernyataan sikap Aliansi BEM Seluruh Indonesia dalam menggelar aksi unjuk rasa pada hari ini:
- Mendesak presiden untuk mengeluarkan Perppu demi mencabut UU Cipta Kerja yang telah disahkan pada Senin, 5 Oktober 2020
- Mengecam tindakan pemerintah yang berusaha mengintervensi gerakan dan suara rakyat atas penolakan terhadap UU Cipta Kerja
- Mengecam berbagai tindakan represif Aparatur negara terhadap seluruh massa aksi
- Mengajak mahasiswa seluruh Indonesia bersatu untuk terus menyampaikan penolakan atas UU Cipta Kerja hingga UU Cipta Kerja dicabut dan dibatalkan.