JAKARTA - Enam titik sumur bor di Kabupaten Wonogiri yang diberikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akhirnya mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga yang dulunya kesulitan air bersih.
Enam titik bantuan sumur bor tersebut, di antaranya di Desa Purwantoro (Kecamatan Purwantoro), Desa Banyutowo (Paranggupito), Desa Tlogoharjo (Giritontro), Desa Ngadiroyo (Nguntoronadi), Desa Lemahbang (Kismantoro), dan Desa Baleharjo (Eromoko).
Jamin, warga Desa Tlogoharjo mengaku dulunya warga di desanya terpaksa harus membuat bak penampungan air hujan untuk mendapatkan air.
Jika musim kemarau, warga membeli air tangki, dengan harga Rp120 ribu per tangki. Padahal tiap bulan, mereka menghabiskan sekitar tiga sampai empat tangki air.
Malah ada juga kisah warga yang menjual hewan ternaknya untuk membeli air.
"Pakai bak penampungan untuk menampung air hujan. Kalau kemarau, harus beli air tangki. Ada yang jual kambing untuk beli air. Lha memang tidak punya uang," kata Jamin seperti keterangan tertulis dari Pemprov Jateng, Sabtu 21 Mei.
Namun, masa sulit air itu telah lewat. Pada 2020, desanya mendapat bantuan sumur bor dari Gubernur Jawa Tengah.
“Tahun 2020 dapat bantuan dari Pak Gubernur. Sekarang air sudah mudah, tidak usah beli air lagi,” lanjutnya.
Disinggung soal warga Wonogiri yang tidak pernah mandi karena air sulit, Jamin membantah.
“Wah, tidak benar itu. Di sini hewan ternak saja dimandikan, apalagi orangnya,” sangkalnya.
BACA JUGA:
Marni, warga Desa Tlogoharjo yang lain menambahkan, sumur bor tersebut dapat memenuhi air bersih lebih dari 60 kepala keluarga di desanya.
“Sumur bor ini untuk memenuhi warga di dua dusun. Ada sekitar 60 kepala keluarga,”ungkapnya.
Air yang bersumber dari sumur bor itu dimanfaatkan warga untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, juga untuk kebutuhan ternak.
“Ya buat memasak, mandi, minum dan juga ternak pakai air ini,” imbuhnya.
Hal serupa juga dirasakan Wasto Sujono, warga Desa Baleharjo, yang sudah tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih.
“Sebelum tahun 2020, khususnya Baleharjo dulu susah air buat mandi, minum ternak semua kebutuhan air susah. Setelah dapat bantuan sumur dari Pak Gubernur air sudah tidak ada masalah,” jelasnya.
Kepala Cabang Dinas ESDM Sewu Lawu, Rifal Gautama mengatakan, untuk wilayah Wonogiri sebenarnya tidak semuanya kesulitan air, terutama di wilayah utara. Sedangkan di wilayah tengah dan utara memang sering mengalami kekeringan. Namun, masih ada potensi sungai bawah tanah. Sehingga, hingga sampai saat ini pihaknya terus melakukan pantauan dan kajian terkait daerah mana saja yang dapat menghasilkan air.
“Kami selalu melakukan kajian dengan adanya potensi sungai bawah tanah, sehingga kesulitan air di Wonogiri ada solusi,” ujarnya.
Sejauh ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Bantuan Gubernur sudah memberikan bantuan sumur bor untuki pemenuhan air bersih di enam titik.
“Sekarang sudah ada enam titik sumur bor, yang dapat dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Alhamdulillah, kebutuhan air bersih tidak harus ngangsu, harus mencari sejauh mungkin, karena air sekarang mengalir ke rumah warga pakai kran,” paparnya.
Satu sumur bor, katanya, mampu memenuhi kebutuhan sebanyak lebih dari 50 kepala keluarga. Kualitas airnya juga bagus dan aman untuk dikonsumsi.
“Airnya bagus tidak berbau dan tidak ada keluhan dari masyarakat. Saat ini, kami terus melakukan pentauan dan kajian dimana yang punya potensi sungai bawah tanah dan bisa kita eksplorasi,” tandasnya.