Bagikan:

JAKARTA - Polisi terus mendalami kasus pelemparan batu di Jalan Teuku Nyak Arief dan Jalan Arteri Raya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu, 18 Mei.

Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Agus Widartono mengatakan pihaknya tengah memeriksa 10 CCTV yang berada di dekat lokasi kejadian. Hal ini dilakukan untuk mengungkap kasus pelemparan batu tersebut.

“Jadi 10 CCTV dicek, semoga ada tanda-tanda baik,” kata Agus saat dihubungi VOI, Jumat, 20 Mei.

Agus menuturkan hingga saat ini ada tiga saksi yang telah diperiksa oleh pihaknya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kejadian sebenarnya dari kasus tersebut.

“Sementara tiga yang ada di TKP, untuk korban dua,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, aksi teror lempar batu yang meresahkan pengendara mobil kembali terjadi. Kali ini dua mobil menjadi korban, tepatnya di Jalan Teuku Nyak Arief dan Jalan Arteri Raya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Imbasnya, dua kaca mobil pecah akibat aksi teror tersebut. Salah satu korban bernama Gunadi mengatakan, kejadian itu terjadi pada Rabu, 18 Mei, sekiranya sore hari.

Ia menceritakan, saat itu dirinya tengah melintas dari arah permata hijau menuju Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Tiba-tiba pengendara motor yang datang dari arah berlawanan melempar batu hingga akhirnya mengenai kaca mobil miliknya.

“Pada saat mau masuk underpass. Itu pada saat mau turun, karena posisi turun dari bawah, dari tengah-tengah ada motor lumayan kenceng sambil bawa batu melemparkan kaca,” kata Gunadi saat ditemui di Polsek Kebayoran Lama, Rabu, 18 Mei.

“Setau saya (Pelakunya) sendiri naik motor matic,” sambungnya.

Imbas insden itu, mobilnya mengalami pecah kaca. Namun tidak sampai melukai dirinya.

“Kacanya pecah, tapi karena ada screen, jadi engga sampai pecah berantakan. Engga ada (luka),” katanya.