Polri Diminta Ikuti Langkah TNI yang Menindak Tegas Anggotanya Terlibat LGBT
Ilustrasi (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Langkah TNI AD yang membuka kasus LGBT di institusinya patut diacungi jempol. Untuk itu, Polri juga harus segera membuka kasus kasus LGBT di institusinya, terutama mengenai Brigjen E yang sempat ditahan Propam Polri beberapa waktu lalu.

"IPW mendesak Polri agar bersikap transparan dan Promoter untuk menjelaskan, benarkah Brigjen E ditahan propam berkaitan dengan kasus LGBT. Di awal menjadi Kapolri, Idham Azis pernah menahan belasan polisi yang diduga LGBT di Propam Polri, termasuk Brigjen E. Sikap Idham ini patut diacungi jempol. Sayangnya kelanjutan kasusnya "menjadi misteri" karena tidak ada kelanjutan yang transparan," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat, 16 Oktober.

Menurut dia, langkah ini harus didukung. "Jika prajurit TNI-Polri itu memiliki kebiasaan yang menyimpang, bagaimana mereka bisa menjalankan tugas dengan baik," kata Neta.

Selain itu, dirinya meminta agar kepolisian bisa membuka kasus LGBT di lembaganya sama seperti yang dilakukan Ketua Kamar Militer Mahkamah Agung (MA) Burhan Dahlan. 

"IPW mengapresiasi bahwa TNI AD sudah membuka hal ini secara transparan sehingga bisa diatasi dengan tuntas dan berharap Polri bersikap transparan untuk membuka persoalan LGBT diinternalnya agar bisa diselesaikan," ungkapnya.

"Terutama mengenai Brigjen E dan belasan polisi lainnya yang sempat ditahan di Propam Polri," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Kamar Militer MA Burhan Dahlan meminta agar hakim militer tak ragu memecat para anggota TNI yang LGBT. Permintaannya ini disampaikan karena adanya 20 lebih perkara yang pelakunya malah divonis bebas oleh Pengadilan Militer tingkat pertama.

"Ada 20 perkara. Ada Letkol dokter, ada yang baru lulusan Akademi Militer, Letnan Dua," kata Burhan dalam akun YouTube Mahkamah Agung.

Menurutnya, prajurit TNI masuk dalam kelompok LGBT ini karena faktor gaya hidup dan dia bahkan menyebut ada persatuan LGBT TNI-Polri. "Pimpinannya ini Sersan. Anggotanya ada yang Letkol. Ini unik ini," tegasnya.