JAKARTA - Gerakan Nasional Anti (Geranati) LGBT menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno atau SUGBK dengan tuntutan pembatalan konser band Coldplay. Polda Metro Jaya menyatakan belum menerima pemberitahuan perihal aksi tersebut.
"Untuk yang hari ini, (aksi) itu tidak ada terkait dengan pemberitahuan ya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Rabu, 15 November.
Selain itu, pihak Geranati LGBT diminta untuk mengikuti aturan mengemukakan pendapat. Bahkan, bila ada pelanggaran polisi akan menindak sesuai dengan aturan.
"Namun demikian langkah-langkah ya tentu negara hukum ya kita ikuti aturan. Apabila ada pelanggaran, tentu prosedur hukum yang kita lakukan dalam rangka untuk memberikan rasa keamanan dan kenyamanan," sebutnya
Ada sekitar 3.906 personel gabungan juga sudah dikerahkan guna mengamankan konser Coldplay, termasuk dari aksi unjuk rasa tersebut.
Rinciannya 2.626 dari Polda Metro, 299 personel dari Polres, dan 981 personel BKO dari TNI AD serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Ya sudah, itukan bagian daripada relevansinya dengan kegiatan yang ada event untuk pengamanan," kata Trunoyudo.
BACA JUGA:
Geranati LGBT menyuarakan penolakan keras terhadap konser Coldplay yang terindikasi berisi kampanye LGBT di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 15 November, mendatang.
Aksi penolakan dilakukan sejak 3 hari sebelum konser Coldplay dijadwalkan. Bahkan jika pihak penyelenggara masih tetap melaksanakan konser Coldplay tersebut, massa Geranati LGBT mengancam akan merobohkan panggung pada hari pelaksanaan konser Coldplay tersebut.
"Kalau perlu kita akan membubarkan. Kita akan robohkan panggung konser Coldplay ini," kata Buya Husein.