JAKARTA - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha berharap partai lain bisa mengikuti jejak partainya, tak menerima kader maupun caleg yang pernah terjerat kasus korupsi.
Hal ini disampaikan Giring saat hadir dalam program Politik Cerdas Berintegritas yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari ini, Rabu, 18 Mei.
"Mudah-mudahan partai-partai lain seperti PSI, yang tidak menerima atau kader-kader atau caleg-caleg yang pernah terkena kasus korupsi. Itu yang penting," kata Giring kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu, 18 Mei.
PSI, sambung Giring, sejak awal juga menegaskan tak memiliki kader maupun caleg yang terjerat kasus korupsi. "Dan mudah-mudahan nanti di 2024 kami tetap akan mempertahankan komitmen kami, program bahwa tidak ada caleg yang terkena kasus korupsi," tegasnya.
Lebih lanjut, Giring sengaja hadir dalam kegiatan pembekalan yang dilakukan oleh komisi antirasuah. Apalagi, selama ini, program KPK selalu sejalan dengan semangat partainya.
"Kami dengan bangga juga selalu bilang, setiap sekolah kader kami pasti KPK selalu involve, sudah dua kali sekolah kader, KPK selalu involve dan KPK akan memberikan materi integritas," ujarnya.
"Itu materi yang paling ditunggu-tunggu oleh kader-kader kami," imbuhnya.
Tak hanya itu, Giring juga membuka peluang untuk mengajak KPK membuat gerakan antikorupsi. Salah satunya, melalui lagu.
"Mungkin nanti kita bikin itu ya, sama KPK, kami bikin bareng dan itu keren juga," kata mantan vokalis Band Nidji tersebut.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, KPK mengundang 20 elite partai politik (parpol) peserta pemilihan umum (pemilu) ke kantor mereka di Kuningan Persada, Jakarta Selatan pada hari ini, Rabu, 18 Mei. Undangan ini berkaitan dengan program Politik Cerdas Berintegritas.
Plt Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati Kuding mengatakan program ini dilakukan guna mencegah terjadinya praktik rasuah. ada tiga pembekalan, termasuk untuk pengurus partai politik.
Adapun partai yang diundang dalam kegiatan pencegahan ini adalah PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Demokrat.
Berikutnya, hadir juga perwakilan dari Partai Beringin Karya (Berkarya), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKP Indonesia), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Terakhir, KPK juga mengundang Partai Aceh (PA), Partai Daerah Aceh (PD Aceh), Partai Nanggroe Aceh (PNA), dan Partai Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA).