JAKARTA - Massa Partai Buruh dan Gerakan Buruh Indonesia mulai memadati kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat. Mereka akan melaksanakan kegiatan May Day Fiesta pada hari ini, Sabtu, 14 Mei.
Dari pantauan VOI, rombongan massa aksi May Day Fiesta kini mulai berbaris untuk masuk ke dalam Stadion Utama GBK Senayan. Mereka diminta berbaris dengan tertib agar tak terjadi kepadatan.
Selain mengantri, mereka juga diminta menyerahkan korek, rokok, dan parfum. Barang tersebut diminta diserahkan kepada petugas yang juga berasal dari kelompok buruh itu.
"Korek, rokoknya ya jangan dibawa masuk," kata salah seorang petugas kepada peserta yang tengah berbaris.
"Parfumnya juga ditaruh dulu, jangan dibawa masuk," kata dia lagi pada peserta aksi perempuan yang sedang berbaris.
BACA JUGA:
Selain itu, para petugas dari kelompok buruh ini juga mengingatkan massa aksi tidak membawa senjata tajam dan senjata api.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, ada dua kegiatan yang akan dilakukan Partai Buruh bersama Gerakan Buruh Indonesia pada hari ini. Pertama, sekitar pukul 10.00 WIB–12.00 WIB dilakukan aksi unjuk rasa di DPR RI.
Kedua, pada pukul 13.00 WIB–17.30 WIB berupa May Day Fiesta di GBK.
"Kegiatan ini adalah rangkaian peringatan May Day. Di mana pada tanggal 1 Mei kami juga menyelenggarakan aksi di KPU yang dilanjutkan dengan May Day Fiesta di Gedung Film Usmar Ismail," kata Said Iqbal dalam keterangan tertulisnya.
Dalam momentum kali ini, Partai Buruh dan Gerakan Buruh Indonesia akan menyuarakan 18 tuntutan, sebagai berikut:
1.Tolak Omnibus law UU Cipta Kerja;
2. Turunkan harga bahan pokok (minyak goreng, daging, tepung, telur, dll), BBM, dan gas;
3. Sahkan RUU PPRT, tolak revisi UU PPP, tolak revisi UU SP/SB;
4. Tolak upah murah;
5. Hapus outsourcing;
6. Tolak kenaikan pajak PPn;
7. Sahkan RPP Perlindungan ABK dan Buruh Migran;
8. Tolak pengurangan peserta PBI Jaminan Kesehatan;
9. Wujudkan kedaulatan pangan dan reforma agraria;
10. Stop kriminalisasi petani;
11. Biaya pendidikan murah dan wajib belajar 15 tahun gratis;
12. Angkat guru dan tenaga honorer menjadi PNS;
13. Pemberdayaan sektor informal;
14. Ratifikasi Konversi ILO No 190 tentang Penghapusan Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja;
15. Driver Ojol adalah pekerja, bukan mitra kerja yang tidak jelas hubungan kerjanya;
16. Laksanakan Pemilu tepat waktu 14 Februari 2024 secara jurdil dan tanpa politik uang;
17. Redistribusi kekayaan yang adil dengan menambah program jaminan sosial (jaminan makanan, perumahan, pengangguran, pendidikan, dan air bersih); dan
18. Tidak boleh ada orang kelaparan di negeri yang kaya.