Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan pemerintah tak pernah menyebut Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai dalang atau pihak yang membiayai aksi demonstrasi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di sejumlah daerah. 

Pernyataan ini disampaikan Mahfud menjawab cuitan politikus Partai Demokrat Andi Arief yang meminta pemerintah menyampaikan klarifikasi karena merasa partainya difitnah menjadi dalang aksi demonstrasi Kamis, 8 Oktober pekan lalu.

"Klarifikasi macam apa yang diminta Mas @AndiArief__? Tak seorang pun di antara kami pernah bilang Pak SBY atau AHY sebagai dalang atau membiayai unras," kata Mahfud lewat akun Twitternya @mohmahfudmd, Rabu, 14 Oktober.

Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini bahkan meminta Andi untuk menyebutkan kapan pemerintah pernah menyatakan Partai Demokrat atau SBY menjadi dalang dari aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa maupun buruh.

"Tolong diklarifikasi kapan kami bilang begitu. Kalau ada nanti kami selesaikan. Itu kan hanya di medsos-medsos yang tak jelas," tegasnya.

Andi pun tak menjawab setelah Mahfud menyampaikan hal tersebut. Dia hanya membalasnya dengan mengucap terima kasih.

"Terima kasih Pak Prof @mohmahfudmd," tulisnya di akun Twitternya.

Sebelumnya, eks Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto langsung menunjuk hidung siapa pihak yang disebutnya sebagai dalang aksi demonstrasi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja yang berakhir ricuh pada Kamis, 8 Oktober lalu.

Menurut SBY, hal ini perlu dilakukan agar tuduhan tersebut tak menjadi liar dan membuat masyarakat menjadi saling curiga.

"Kalau ditanya begitu, paling baik tanyakan kepada beliau-beliau itu siapa yang dimaksud orang yang menunggangi, orang yang membiayai gerakan itu. Mungkin kalau tidak ada kejelasan ini tidak baik, rakyat saling curiga, tidak baik ke sana-sini beritanya," ungkap SBY beberapa waktu lalu dalam sebuah dialog yang ditayangkan di akun YouTubenya.

SBY menegaskan tak benar jika dirinyalah yang mendalangi aksi tersebut meski tak yakin Airlangga dan sejumlah menteri lain seperti Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan hingga Badan Intelijen Negara (BIN) menuding dirinya. 

"Saya kok tidak yakin kalau Pak Airlangga, Pak Luhut, atau BIN yang dimaksud saya. Hubungan Saya dan Pak Airlangga selama ini baik. Dengan Pak Luhut selama ini baik, dengan BIN tidak ada masalah. Saya tidak yakin BIN menganggap saya sebagai musuh negara saya kira tidak," tegasnya.

"Jadi kalau kemarin saya dituduh seperti itu, tidak baik. Enggak baik kalau negeri kita semakin subur fitnah, hoaks, dan tuduhan tidak berdasar," imbuhnya.