Tolak UU Cipta Kerja, SBY: Demokrat Partai Kecil Sekarang, Bukan Mau Melawan Negara
Tangkapan layar akun Youtube Susilo Bambang Yudhoyono

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan partainya menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja bukan karena ingin melawan negara. Menurutnya, ada dua hal pokok yang membuat partainya menolak undang-undang yang baru disahkan pada Senin, 5 Oktober.

"Kalau lantas dianggap Demokrat melawan negara ya tidaklah. Demokrat ini kecil sekarang, katanya, dan kita juga di luar pemerintahan. Kita tahu diri, ya, tempat kami bersuara di situ," kata SBY dalam sebuah dialog yang ditayangkan di YouTube, Senin, 12 Oktober.

Adapun dua hal yang menjadi alasan Fraksi Partai Demokrat di DPR menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja adalah karena kandungan dalam perundangan tersebut bermasalah dan hal ini menjadi sorotan banyak pihak.

Bermasalahnya undang-undang ini, kata SBY, bisa saja bukan hanya pada substansinya seperti pasal yang ada di dalamnya tapi konsep dasar dan target yang akan diraih pemerintah ke depan.

"Jadi perlu waktulah untuk menuntaskan secara clear. Kalau RUU masih ada masalah yang mungkin juga serius kemudian disahkan, hampir pasti begitu dijalankan nanti menimbulkan masalah yang lebih besar lagi," ungkapnya.

Sementara alasan kedua adalah banyaknya civil society yang menolak undang-undang tersebut, termasuk di antaranya buruh.

"Nah, Demokrat berpendapat bahwa penolakan tinggi itu disahkan, hampir pasti terjadi perlawanan," tegasnya.

Sehingga, daripada buru-buru mengesahkan, partai berlambang bintang mercy ini sebenarnya menyarankan agar perundangan ini sebaiknya tak dipaksakan atau ditunda hingga benar-benar didukung masyarakat.

Lagipula, DPR dan pemerintah, kata dia, seharusnya mengajak mereka yang belum sepakat untuk kemudian berbicara sehingga ada titik temu kesepakatan.

"Jadi inilah yang menurut Fraksi Partai Demokrat kemarin belum tepat," ungkap Presiden ke-6 RI ini.

"Rampungkan dulu, tuntaskan dulu hilangkan kemudian masalah itu. Kemudian bangun komunikasi yang lebih bagus, dialog yang lebih bagus, terutama dengan pihak yang belum setuju," imbuhnya.

SBY juga menyebut wajar jika fraksi partainya ingin bersuara dalam rapat paripurna beberapa lalu. Dia menilai, rapat tersebut menjadi tempat yang pas bagi fraksinya untuk menanggapi rancangan perundangan tersebut sebelum akhirnya disahkan.

"Karena Demokrat tidak punya peluang, tidak punya jalan untuk itu, ya, bersuaranya di DPR RI dan kemarin itulah tempat sidang paripurna DPR RI. Mestinya memang begitu," pungkas dia.