JAKARTA - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat mencurahkan hati (curhat) kepada Presiden Joko Widodo pada 2017, saat dirinya dituding menggerakkan aksi demonstrasi 411 atau aksi massa yang memprotes pernyataan eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
"Saya tanya, apakah benar ada berita seperti itu (menggerakkan demo 411, red). Pak Jokowi dengan hati-hati menjawab pada waktu itu, 'ya saya kan tidak semudah itu Pak SBY, percaya tetapi saya sudah mengerti kok'," kata SBY menirukan pernyataan Jokowi saat itu dalam sebuah dialog yang ditayangkan di YouTube, Senin, 12 Oktober.
Meski begitu, kesempatan tersebut digunakannya untuk mengklarifikasi berita hoaks yang tersebar saat itu. Selain itu, kepada Jokowi, SBY juga mengaku dirinya sakit hati dengan ada tudingan semacam itu.
"Kalau saya dituduh ingin merusak negara, ingin mengganggu negara, sedih lho, Pak, saya," ungkapnya menceritakan pernyataannya pada Jokowi saat itu.
"Bapak suatu saat akan seperti saya, kembali ke masyarakat luas, ndak punya power kekuasaan kemudian dituduh seperti itu. Sakit. Mudah-mudahan bapak tidak," imbuhnya.
Lebih lanjut, meski sempat menyampaikan kekecewaannya pada Presiden Jokowi, SBY menyebut dirinya akhirnya tahu siapa yang menudingnya itu.
Tanpa menyebut nama, eks Ketua Umum Partai Demokrat ini mengatakan, orang tersebut hanyalah ingin mendapat nilai tambah dari lingkar istana namun dengan cara yang tidak terpuji.
"Ini cerita klasik. Mereka ingin dapatkan kredit tapi dengan cara merusak nama baik orang lain, menjatuhkan orang, meskipun cara tersebut tidak berhasil," tegasnya.
Bahkan, kata SBY orang tersebut sampai menyuruh anak buahnya mencari bukti. "Tapi ya tidak ketemu. Itu sampai ke telinga saya juga," ungkapnya.
"Tapi ya sudahlah, saya anggap sudah selesai. Karena bagi saya itu juga bukan sesuatu yang bagus," pungkasnya.