BNPT Serahkan Bantuan Rp687 Juta untuk Korban Bencana di NTT, Termasuk 1 Mobil <i>Rescue</i>
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (kedua dari kiri) menyerahkan bantuan yang diterima Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore. (Antara)

Bagikan:

NTT - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan untuk korban bencana di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) senilai Rp687 juta. Bantuan berupa barang itu diserahkan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto kepada Wakil Gubernur NTT Josef A Nae Soi di Kupang, Kamis 12 Mei.

Penyerahan bantuan itu dilakukan dalam kegiatan rapat monitoring dan evaluasi progres distribusi bantuan stimulan rumah bagi warga terdampak bencana alam Siklon Tropis Seroja di NTT.

Bantuan yang diberikan itu untuk sejumlah daerah terdampak Seroja seperti Kota Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Malaka, dan Kabupaten Sabu Raijua.

Bantuan untuk Pemerintah Provinsi NTT itu terdiri atas satu unit mobil rescue, 174 paket makanan tambahan gizi, 110 paket perlengkapan bayi, 68 paket perlengkapan keluarga, 98 paket kebersihan keluarga, 3.600 lembar masker, 65 lembar kantong jenazah, dan 67 lembar selimut.

"Total bantuan yang diberikan ini mencapai Rp687 juta lebih. Kami berharap bantuan ini bermanfaat bagi daerah ini dalam melakukan upaya penanggulangan bencana alam," kata Suharyanto.

Bantuan juga diberikan kepada Pemerintah Kota Kupang berupa satu unit mobil tanki, Kabupaten TTS dua set tenda pengungsi, Kabupaten Malaka satu unit trailer dapur lapangan, dan Kabupaten Sabu Raijua satu unit mobil pick up.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTT Josef A Nae Soi menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan pemerintah pusat melalui BNPB.

Ia berharap BNPB terus memberikan pendampingan dan membantu provinsi NTT saat mengalami bencana alam, bencana non-alam maupun bencana sosial.

"Kami atas nama Pemerintah Provinsi NTT dan seluruh masyarakat mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kepala BNPB yang telah menaruh perhatian bagi Provinsi NTT dalam melakukan upaya penanggulangan bencana alam selama ini," kata Josef A Nae Soi.