Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut ada 123 pendemo yang diamankan kepolisian dari berbagai provinsi di Indonesia dinyatakan reaktif COVID-19 berdasarkan rapid tes.

Pendemo ini merupakan aksi yang berjalan beberapa hari belakangan. Terdapat dua kelompok utama yang menyampaikan aspirasinya secara terbuka, yaitu kelompok mahasiswa dan kelompok buruh. 

"Dari data sementara, massa yang diamankan oleh pihak kepolisian dan TNI yang mengawal jalannya demonstrasi di beberapa provinsi, sangat memprihatinkan dengan ditemukannya hasil reaktif COVID-19," kata Wiku dalam akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, 13 Oktober.

Rinciannya, ada 21 dari 253 demonstran reaktif di Sumatera Utara, 34 dari 1.192 demonstran reaktif di DKI Jakarta, 24 dari 650 demonstran reaktif di Jawa Timur, 30 dari 261 demonstran Sulawesi Selatan.

Kemudian, 13 dari 39 demonstran reaktif di jawa Barat, 1 dari 95 orang yang diamankan reaktif di daerah DIY. Sementara, hasil pemeriksaan rapid tes demonstran di Jawa Tengah masih dalam tahap konfirmasi.

Wiku menyebut, ratusan pendemo yang reaktif COVID-19 bisa dibilang sebagai puncak gunung es dari fakta bahwa virus corona dapat menyebar dengan cepat dan luas.

"Angka ini diprediksi akan meningkat dalam 2 sampai 3 minggu ke depan karena peluang adanya penularan dari demonstran yang positif COVID-19 ke demonstran lainnya," ungkap Wiku.

Lebih lanjut, Wiku meminta masyarakat yang dinyatakan reaktif COVID-19 segera melakukan tracing untuk juga memastikan kontak terdekatnya.

"Terakhir, bagi masyarakat yang anggota keluarganya mengikuti aksi tersebut segera periksakan ke fasilitas kesehatan. Apabila ada yang mengalami gejala COVID-19. Sehingga dapat dipastikan status kesehatannya," jelas Wiku.