Pernah Diangkat Jadi Menteri Pertahanan, Mark Esper Tidak akan Mendukung Donald Trump di Tahun 2024: Tidak Memenuhi Kriteria
Mark Esper bersama dengan Donald Trump di Gedung Putih. (Wikimedia Commons/The White House)

Bagikan:

JAKARTA - Mantan anggota kabinet pilihan Donald Trump mengatakan tidak akan mendukung taipan tersebut, jika maju kembali dalam pemilihan presiden tahun 2024 mendatang.

Adalah Mark Esper, mantan Menteri Pertahanan pilihan Trump, menilain mantan presiden tersebut tidak memiliki integritas, serta tidak menempatkan Amerika Serikat di atas kepentingan pribadinya sendiri.

Ditanya apakah dia akan memilih Trump pada 2024, Esper mengatakan kepada MSNBC, "Tidak," menjadikannya salah satu anggota Kabinet Trump pertama yang secara terbuka menolak mantan bos mereka untuk maju lagi ke Gedung Putih.

"Setiap pejabat terpilih harus memenuhi beberapa kriteria dasar: Mereka harus mampu menempatkan negara di atas diri sendiri. Mereka harus memiliki tingkat integritas dan prinsip tertentu. Mereka harus mampu menjangkau melintasi lorong dan menyatukan orang-orang dan menyatukan negara. Donald Trump tidak memenuhi tanda itu untuk saya," paparnya, melansir Reuters 11 Mei.

Sebaliknya, mantan kepala pertahanan mendesak partai politiknya mencari kepemimpinan baru dan fokus pada empat masalah inti, militer yang kuat, pajak yang lebih rendah, deregulasi dan hakim konservatif, sebelum pemilihan kongres paruh waktu pada November dan pemilihan presiden 2024.

Sementara itu, Donald Trump, yang kalah dalam pemilihannya kembali dari Demokrat Joe Biden pada tahun 2020, belum menyatakan pencalonannya tetapi telah berulang kali mengatakan para pendukungnya akan "senang."

Trump menghadapi banyak penyelidikan, termasuk atas transaksi keuangan perusahaannya, penanganannya atas dokumen rahasia dan perannya dalam serangan pendukungnya di Gedung Kongres AS pada 6 Januari 2021, dalam upaya untuk memblokir kemenangan Biden.

Terpisah, politisi Partai Republik lainnya, termasuk mantan Jaksa Agung Trump Bill Barr dan Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell, yang keduanya telah memicu kemarahan Trump, mengatakan mereka akan mendukung calon presiden pilihan partai pada tahun 2024, meski jika itu adalah Donald Trump.

Esper, yang seperti Barr menjual buku yang merinci waktunya di Pemerintahan Trump, telah menyebut mantan presiden tersebut sebagai ancaman bagi demokrasi dalam wawancara media baru-baru ini.

Sebaliknya, sebagai tanggapan Donald Trump menyebut Esper "lemah dan sama sekali tidak efektif."