Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberikan sejumlah arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara. Arahan Jokowi mencakup penanganan pandemi COVID-19 dan gejolak ekonomi global.

"Saya ingin kita semuanya tetap konsentrasi pada masalah yang berkaitan dengan pandemi dan juga yang berkaitan dengan gejolak ekonomi global yang sampai saat ini belum berhenti, belum selesai dan itu menimbulkan ketidakpastian pada ekonomi semua negara," kata Jokowi dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 9 Mei.

Dalam salah satu arahannya, Jokowi menegaskan pemerintah akan tetap menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sampai kondisi pandemi benar-benar terkendali.

"Jadi, tolong setelah ini disampaikan PPKM tetap berlanjut sampai betul-betul kita yakin bahwa covid ini 100 persen bisa kita kendalikan," ucap Jokowi.

Jokowi juga meminta jajarannya meningkatkan kewaspadaan terhadap gejolak ekonomi global akibat perang Ukraina dan kebijakan moneter Amerika Serikat. Jokowi ingin agar pengelolaan ekonomi makro dan mikro diikuti secara detail, utamanya yang berkaitan dengan pangan dan energi.

"Saya sudah minta kemarin pada Pak Seskab agar setiap minggu seperti kita lakukan rapat terbatas mengenai PPKM ini juga sama urusan pangan, urusan energi harus juga dilakukan mingguan. Karena betapa pentingnya pengelolaan dua hal ini bagi stabilisasi, stabilitas ekonomi kita, utamanya stabilitas harga dan barang-barang pokok rakyat," ungkap Jokowi.

Kemudian, Jokowi mengingatkan pentingnya kepekaan tinggi terkait krisis yang ada di Indonesia, mulai dari musim kemarau, ancaman kebakaran hutan dan lahan, hingga penyakit kuku dan mulut yang menyerang hewan ternak di Tanah Air.

Jokowi meminta Menteri Pertanian untuk melakukan lockdown dan menerapkan sistem zonasi lockdown agar pergerakan ternak dapat dicegah dengan baik.

"Saya juga minta Kapolri betul-betul menjaga ini di lapangan mengenai pergerakan ternak dari daerah-daerah yang sudah dinyatakan ada penyakit mulut dan kuku. Bentuk satgas sehingga jelas siapa nanti yang bertanggung jawab," ujarnya.

Arahan kelima, Presiden juga mengingatkan pentingnya percepatan realisasi belanja APBN, APBD, dan BUMN yang berdampak kepada ekonomi rakyat. Terakhir, Presiden minta para jajarannya untuk tetap fokus bekerja pada tugas masing-masing meskipun tahapan Pemilu 2024 sudah akan dimulai pada pertengahan tahun ini.

"Agar agenda-agenda strategis nasional yang menjadi prioritas kita bersama betul-betul bisa kita pastikan terselenggara dengan baik, Pemilu terselenggara dengan baik, lancar dan tanpa gangguan," imbuh dia.