Bagikan:

JAKARTA - Seorang perawat medis mengirimi teks-teks cabul kepada rekan-rekannya dan melakukan tindakan seks di depan mereka. Ia bahkan melakukan masturbasi di saat seorang pasien yang meninggal terbaring di ruangan yang sama. 

Satu episode suram terjadi di Rumah Sakit Great Western di Swindon, Wilts, Inggris beberapa tahun lalu. Melansir Daily Star, Jumat, 9 Oktober, Helder Silva ejakulasi dengan menggunakan handuk dan melemparkannya kepada salah satu korbannya.

Tindakan Silva dikecam di sebuah pengadilan yang digelar Dewan Keperawatan dan Kebidanan (NWC). Ia digambarkan sebagai ancaman bagi rekan wanita mana pun.

Silva tidak menghadiri sidang selama 12 hari. Dia bahkan mengirim email ke dewan. Bunyinya: "Jangan diganggu".

Silva menulis: "Saya akan menghapus email ini agar tidak diganggu. Saya tidak akan membuka dokumen apa pun yang Anda kirim," menambahkan "Saya tidak akan pernah bekerja di Inggris lagi."

Pria ini akhirnya diskors oleh rumah sakit pada tahun 2018 dan sekarang telah diberi perintah penangguhan sementara setelah 24 dakwaan terhadapnya terbukti.

Tuduhan-tuduhan itu meliputi; melakukan tindakan seks di depan lima anggota staf, mengirimi mereka pesan teks cabul dan meraba-raba seorang rekannya di lemari penyimpanan saat dia bekerja sebagai perawat yang baru berkualifikasi.

Silva mengatakan bahwa dia hanya "menggoda" dan mengklaim bahwa para wanita yang mengeluh tentang dia telah mengeroyoknya.

Menurut pengadilan, pada musim panas 2017, Silva bertanya kepada seorang kolega apakah dia mau membantunya merapikan tempat tidur.

Korban mengatakan kepada panel NMC: "Dia menutup ruangan dan membuka tirai dan kemudian dia mengeluarkan [alat kelamin] dan mulai mencoba bermain dengan dirinya sendiri dan bertanya apakah saya ingin bermain atau menontonnya."

Seorang pasien yang meninggal berada di kamar saat dia melakukan tindakan sakit itu, kata panel.

Korban yang sama mengatakan dia juga berada di lemari linen ketika Silva memblokir jalan keluarnya, ejakulasi ke handuk lalu melemparkan ke arahnya.

Panel kemudian merekomendasikan pemecatan Silva dan memberinya perintah skorsing sementara selama 18 bulan.