Jabatan Gubernur DKI Berakhir Oktober 2022, Denny Siregar: Tim Suksesnya Sedang Manuver Bersihkan Nama Anies dari Politik Identitas Pilgub 2017
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Instagram @aniesupdaete)

Bagikan:

JAKARTA - Masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir pada Oktober 2022. Kurang lebih enam bulan lagi Anies akan turun takhta sebagai orang nomor 1 di DKI.

Pegiat media sosial Denny Siregar menduga tim sukses Anies sedang melakukan manuver jelang berakhirnya masa jabatan mantan rektor Universitas Pramadina itu sebagai gubernur. Manuver itu dilakukan agar nama Anies tidak dilupakan publik.

"Salah satu manuver yang dilakukan tim sukses Anies Baswedan adalah mencoba membersihkan nama Anies dari kotornya politik identitas di Pilgub (Pemilihan Gubernur) DKI tahun 2017," kata Denny dalam akun YouTube CokroTV, Kamis 28 April.

Denny menjelaskan Pilgub DKI Jakarta 2017 merupakan pertarungan calon gubernur antara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai petahana melawan calon gubernur yang merupakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan.

Saat itulah, kata dia, politik identitas lahir dan mulai dipakai dalam kontestasi kepala daerah di Jakarta. "Pilgub DKI tahun 2017 itulah awal mula terjadinya perpecahan di negeri ini karena politik identitas," ujar Denny.

Denny bercerita bagaimana kotornya politik identitas ketika masa itu. Dia bilang banyak provokasi, fitnah, bahkan upaya-upaya menyudutkan seseorang dilakukan di dalam tempat ibadah saat momen Pilgub DKI 2017.

"Saya masih ingat banget waktu Pilgub DKI tahun 2017 itu bertebaran spanduk-spanduk di banyak masjid di Jakarta untuk melarang mensalatkan jenazah mereka yang memilih Ahok sebagai calon gubernur," tutur Denny Siregar.

Denny mengaku trauma dengan Pilgub DKI 2017. Namun dia menegaskan tidak akan memilih calon presiden yang memiliki masa lalu bersinggungan dengan politik identitas. Denny bahkan mengatakan, akan melawan tim calon presiden tersebut.

"Sudah pasti, saya akan melawan orang-orang di belakang dia, yang selama ini menunggu kesempatan untuk berkuasa atas nama agama," pungkasnya.