Gubernur Anies Klaim Stok Pangan di Jakarta Aman Sampai Idulfitri
Gubernur Anies Baswedan (Foto Humas Pemprov DKI)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau ketersediaan stok pangan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Anies memastikan semua stok pangan aman.

Dalam peninjauan tersebut, Anies menyebut stok pangan dalam kondisi aman hingga hari raya Idulfitri. Komoditas pangan yang dimaksud Anies di antaranya beras, daging sapi/kerbau, daging ayam, telur ayam, cabe keriting, cabe rawit merah, bawang putih, bawang merah, gula pasir dan minyak goreng.

Bahkan, Anies mengklaim terdapat penurunan harga pada beberapa komoditas.

“Hasil peninjauan kali ini terbukti bahwa kondisi ketersediaan komoditas pangan di Jakarta tercukupi. Ada penurunan harga juga untuk beberapa komoditas. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir, kondisi pangan di Jakarta aman 5 hari menjelang Hari Raya Idulfitri,” kata Anies di Pasar Induk Kramat Jati, Rabu, 27 April.

Penurunan harga itu terjadi pada komoditas cabe merah keriting (12,96 persen), cabe merah TW (1,03 persen), cabe rawit merah (27,77 persen) dan bawang merah (0,90 persen).

Anies lalu menjelaskan sejumlah upaya Pemprov DKI Jakarta dalam menjaga kestabilan ketersediaan dan harga pangan di Ibu Kota. Upaya tersebut salah satunya pendistribusian pangan subsidi untuk masyarakat tertentu.

Bahan pangan yang didistribusikan adalah beras 5 kg, daging sapi 1 kg, daging ayam 1 kg, susu UHT 24 kotak, ikan kembung 1 kg, telur setara 1 kg, dengan harga beli masyarakat Rp126.000.

Adapun penerima manfaat tersebut adalah buruh 49.234 orang, guru honorer 33.659 orang, kader PKK 15.215 orang, lansia 107.573 orang, PHL/PPSU 51.436 orang, pemegang KJP 816.690 orang, disabilitas 14.459 orang, penghuni rusun 31.000 orang, dan pemegang KAJ 10.993 orang.

Kemudian, melakukan kerja sama dengan BUMN, antara lain PT PPI untuk menyalurkan minyak goreng curah sebanyak 192.000 liter dengan harga sesuai HET (Rp14.000 per liter) bagi pedagang dan pelaku usaha kecil di 12 lokasi pasar tradisional lingkup Perumda Pasar Jaya untuk penyediaan daging kerbau beku sebagai alternatif lain dari daging sapi.

Lalu, memastikan ketersediaan pangan melalui optimalisasi BUMD dengan melakukan kerja sama antardaerah yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta melalui BUMD Pangan (PT Food Station Tjipinang Jaya, Perumda Dharma Jaya dan Perumda Pasar Jaya).

Kemudian, optimasiliasi titik distribusi pangan yang dikelola Perumda Pasar Jaya di 5 kota dan 1 kabupaten. Kelima, melaksanakan kegiatan bazar pangan di tingkat kelurahan, kecamatan dan walikota.