Bagikan:

JAKARTA - Rudal Rusia menghantam Kota Lviv di Ukraina barat pada Hari Senin, menewaskan sedikitnya enam orang, kata para pejabat Ukraina, ketika pasukan Moskow meningkatkan serangan terhadap infrastruktur dalam persiapan untuk serangan habis-habisan di timur.

Gumpalan asap hitam tebal membubung di atas kota setelah serangkaian ledakan menghancurkan jendela dan memicu kebakaran. Lviv dan bagian barat Ukraina lainnya hanya mengalami serangan sporadis selama hampir dua bulan perang, menjadi tempat perlindungan relatif bagi orang-orang dari bagian negara, di mana pertempuran lebih intens.

Melansir Associated Press 18 April, Gubernur Regional Lviv Maksym Kozytskyy mengatakan, enam orang tewas dan delapan lainnya, termasuk seorang anak, terluka oleh empat serangan rudal Rusia.

Lebih jauh dia menerangkan, tiga rudal Rusia menabrak fasilitas infrastruktur militer dan satu lainnya menghantam toko ban. Dia mengatakan, tim darurat sedang memerangi kebakaran yang disebabkan oleh serangan tersebut.

Sementara itu, sebuah hotel yang melindungi warga Ukraina yang melarikan diri dari pertempuran lebih jauh ke timur termasuk di antara bangunan yang rusak parah dalam serangan rudal semalam, menurut Walikota Lviv Andriy Sadovyi, yang menyebutkan jumlah korban enam tewas dan 11 terluka.

"Mimpi buruk perang telah mengejar kami bahkan di Lviv. Tidak ada lagi tempat di Ukraina di mana kita bisa merasa aman," ungkap Lyudmila Turchak (47) yang melarikan diri dengan dua anak dari kota timur Kharkiv.

Terpisah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah untuk "berjuang sampai akhir" di Mariupol yang vital secara strategis, di mana kantong perlawanan terakhir yang diketahui dalam pengepungan tujuh minggu, bersembunyi di pabrik baja yang luas yang dipenuhi dengan terowongan.

Rusia telah berulang kali mendesak pasukan di sana untuk meletakkan senjata mereka, tetapi mereka yang tersisa mengabaikan ultimatum menyerah atau mati pada Hari Minggu.

Adapun analis militer mengatakan Rusia meningkatkan serangannya terhadap pabrik senjata, kereta api dan target infrastruktur lainnya di seluruh Ukraina untuk melemahkan kemampuan negara itu melawan serangan darat besar-besaran di Donbas, jantung industri timur Ukraina yang sebagian besar berbahasa Rusia.

Diketahui, Rusia mengatakan rudal mereka menghantam lebih dari 20 sasaran militer di seluruh Ukraina semalam, termasuk depot amunisi, markas komando dan kelompok pasukan dan kendaraan.

Tak hanya itu, Moskow juga menyebut artileri mereka menghantam 315 target Ukraina lainnya, sementara pesawat tempur melakukan 108 serangan terhadap pasukan dan peralatan militer Ukraina. Klaim tidak dapat diverifikasi secara independen.