JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan menteri di Kabinet Indonesia Maju tak perlu mundur jika ingin maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dia juga mengatakan tak ada larangan bagi siapapun menteri yang berniat bertarung di ajang kontestasi politik lima tahun sekali tersebut. Berdasarkan hukum dan konstitusi, kata Mahfud, semuanya boleh dilakukan.
"Tak ada larangan bagi menteri untuk menyatakan mau nyapres," kata Mahfud dalam keterangan tertulis yang dikutip Sabtu, 16 April.
Hanya saja, Mahfud menekankan, siapapun menteri yang mau maju di Pilpres 2024 tapi tetap mengemban jabatannya tetap bekerja secara maksimal. Mereka harus melaksanakan tugas sesuai tanggung jawabnya masing-masing.
"Mereka tak harus mundur dari jabatannya. Itu boleh saja menurut hukum dan konstitusi. Asal tetap melaksanakan tugas dan bertanggung jawab," tegas eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.
Lagipula, Mahfud tak menampik, kabinet pemerintahan kerap kali menjadi salah satu sumber munculnya pemimpin negara. Sehingga, Mahfud bilang, tak ada yang salah ketika seorang menteri berniat untuk maju dalam pemilihan umum (pemilu).
"Di mana-mana di dunia ini, kabinet menjadi salah satu sumber rekrutmen kepemimpinan negara. Sumber rekrutmen lainnya adalah partai politik, lembaga negara, dan civil society organization," ujarnya.
BACA JUGA:
Sejumlah menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin disebut punya niatan untu maju menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang. Hal ini disampaikan oleh politikus senior PDI Perjuangan Panda Nababan dalam sebuah acara yang ditayangkan secara daring.
Mereka yang disebut berniat maju adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.