Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan Mahfud MD yang jadi cawapres Ganjar Pranowo merancang rencana untuk mundur dari jabatan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).

Hal ini disampaikan Hasto menanggapi pernyataan Mahfud MD beberapa waktu lalu yang menyebut dia bakal mundur dalam momentum yang tepat. Awalnya, dia mengatakan pengunduran diri tersebut sudah dibahas bersama Ganjar dan PDI Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Perindo, dan Partai Hanura.

“Terkait dengan mundurnya Prof Mahfud sebenarnya sudah dirancang antara Pak Ganjar Pranowo dan Prof Mahfud MD bersama dengan partai politik pengusungnya, PDI Perjuangan, PPP, Perindo, dan Hanura di dalam rapat dengan TPN beberapa waktu lalu,” kata Hasto kepada wartawan dikutip pada Rabu, 31 Januari.

Ketika itu, semua menganggap rencana pengunduran diri Mahfud sebagai momentum yang sangat baik karena sentimen negatif terhadap menteri yang berkampanye sangat besar. 

“Bahkan sampai ada gerakan unfollow sosial media dari Presiden Jokowi. Itu kemudian kami cermati,” tegas Hasto.

Hanya saja, Mahfud MD tidak bisa begitu saja mundur dari jabatannya. Hasto bilang, eks Mahkamah Konstitusi (MK) itu bakal menyelesaikan pekerjaannya lebih dulu seperti memberikan rekomendasi terhadap masalah konflik agraria hingga kejahatan keuangan.

“Ini akan dikebut oleh Prof Mahfud untuk dapat diselesaikan sehingga siapapun yang nanti akan menggantikannya tetap dalam suatu spirit yang sama untuk membela rakyat, untuk membela keadilan,” ujarnya.

“Jangan malah menumbuhkan suatu kekuatan intimidasi yang baru,” sambung Hasto.

Diberitakan sebelumnya, Mahfud MD menyatakan bakal mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam saat bicara di acara ‘Tabrak Prof!’ Pada Selasa, 23 Januari. Katanya, sikap ini diambilnya untuk mencegah terjadinya konflik kepentingan.

“Pada saat yang tepat nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik,” kata Mahfud dalam siaran langsung YouTube Mahfud MD Official.

Mahfud menegaskan soal pengunduran diri ini memang sudah dibicarakan bersama pasangan capresnya, Ganjar Pranowo. Saran juga diberikan oleh eks Gubernur Jawa Tengah tersebut.

Hanya saja, ia tak bisa langsung mengajukan permohonan diri untuk mundur dari jabatannya karena harus menyelesaikan pekerjaannya. Sehingga, Mahfud masih menunggu momentum yang tepat.

“Apa yang disampaikan Pak Ganjar ke publik sore ini adalah kesepakatan saya dengan Pak Ganjar sejak awal,” tegas Mahfud.

“Jadi tidak ada pertentangan dengan Pak Ganjar,” sambung eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.