Tak Ingin Jokowi Jengkel Lagi, Budi Gunadi Targetkan Belanja Dalam Negeri Kemenkes Hingga 78 Persen
Budi Gunadi Sadikin/Foto: Antara

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan belanja pengadaan barang dan jasa dari produsen dalam negeri pada Kemenkes hingga 78 persen.

Target ini seakan menjadi cara Budi untuk mencegah Presiden Joko Widodo kembali kesal melihat besarnya pengadaan di kementerian dan lembaga yang dibeli dari luar negeri (impor). Jokowi pun meminta jajarannya untuk memperbanyak pembelian dari dalam negeri.

“Presiden memberi target 40 persen, tapi kami minta kalau bisa ditingkatkan dari Rp11 triliun menjadi Rp28 triliun. Jadi bukan 40 persen tapi 78 persen kita inginkan itu pembeliannya bisa di dalam negeri,” kata Budi dilansir dalam laman web resmi Kemenkes, Rabu, 13 April.

Budi menjelaskan, dari semua pembelian pengadaan barang dan jasa Rp35 triliun, sebesar Rp28 triliun di antaranya sudah masuk ke sistem pengadaan pemerintah.

“Kita pisahkan alat kesehatan dan obat produksi dalam negeri dan bukan produksi dalam negeri. Kalau ada produksi impor kita tutup supaya kita belinya dalam negeri,” ucap Budi.

Kemudian, Kemenkes membuat e-catalogue sectoral. Budi mengungkapkan telah ada 55 ribu alat kesehatan dan obat dalam e-catalogue sectoral tersebut. Selanjutnya, Budi mengaku dirinya akan langsung mengawasi proses pengadaan barang dan jasa Kemenkes.

“Ini (monitoring) saya sendiri akan turun, saya akan lihat benar gak dibelanjakan, yang Rp. 28 triliun itu dibelanjakan untuk produk dalam negeri,” ujar Budi.

Sebagai informasi, pada 25 Maret lalu, Jokowi mengaku jengkel lantaran instansi pemerintah masih membelanjakan anggaran untuk produk impor. Padahal, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam negeri masih bisa memproduksi barang yang dibutuhkan para instansi.

"Bodoh banget kita ini. Jangan ini diteruskan! Stop! Kita melompat semua. Kalau beli semua produk dalam negeri, meloncat pertumbuhan ekonomi kita," kata Jokowi dalam Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat, 25 Maret.

Salah satu yang disoroti Jokowi adalah pengadaan barang impor di Kementerian Kesehatan seperti tempat tidur di berbagai rumah sakit milik pemerintah. Padahal, kata Jokowi, banyak produsen alat kesehatan yang berada di Bekasi, Tangerang, hingga Yogyakarta.

"Alat kesehatan, tempat tidur untuk rumah sakit. Produksi saya lihat di Yogya ada, Bekasi, Tangerang ada, (malah) beli impor. Mau diterus-teruskan? Silakan. Nanti mau saya umumkan kalau saya jengkel. Ini rumah sakit daerah impor, Kementerian Kesehatan impor. Tak baca nanti. Karena sekarang gampang banget, detail, bisa saya pantau," ucap Jokowi.