JAKARTA - Anggota DPRD Kepulauan Riau (Kepri) dan mahasiswa pengunjuk rasa duduk lesehan di atas aspal sambil berdialog di depan kantor DPRD setempat.
Wakil Ketua I DPRD Kepri Raden Hari Tjahyono didampingi Ketua Fraksi PDI Perjuangan Lis Darmansyah dan Ketua Fraksi Golkar Teddy Jun Askara mendengar langsung aspirasi mahasiswa yang sedang berunjuk rasa tersebut.
"Saya apresiasi ketika ada persoalan di tengah-tengah warga, kemudian anak bangsa menyuarakannya melalui cara-cara seperti ini, karena demo juga bagian dari demokrasi," kata Raden, di hadapan ratusan mahasiswa, Senin 11 April.
Raden menanggapi aspirasi mahasiswa terkait menolak penundaan pemilu, kenaikan bahan pangan dan BBM, serta kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 11 persen.
Ia mengaku sepakat dan berkomitmen menyuarakan penolakan mahasiswa kepada pemerintah pusat.
"Kami sepakat menolak pemilu ditunda, apalagi menyangkut kenaikan pangan dan BBM, serta PPN 11 persen yang dinilai membebani rakyat," kata Raden dinukil dari Antara.
Sementara itu, Lis Darmansyah menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa karena pemerintah juga membutuhkan kritikan demi perubahan yang lebih baik.
Secara kepartaian, katanya, PDI Perjuangan mulai dari Ketua Umum hingga jajaran sudah jelas dan tegas menolak dilakukan pemunduran pemilu dan menolak diusulkan adanya wacana jabatan Presiden RI tiga periode.
BACA JUGA:
"Terhadap kenaikan BBM dan PPN 11 persen, kami sepakat dengan adik-adik mahasiswa," ujar Lis.
Lis menyebut tiga item tuntutan mahasiswa itu akan dituangkan secara resmi dalam bentuk formal drafting oleh lembaga DPRD untuk diteruskan ke institusi terkait, mulai dari DPR, MPR, kementerian, hingga Presiden RI.
"Pernyataan sikap ini memang harus dituangkan dalam bentuk formal drafting oleh DPRD atas aspirasi adik-adik mahasiswa hari ini," ujar Lis.
Aksi demo mahasiswa di depan kantor DPRD Kepri berlangsung aman dan tertib. Ratusan personel polisi mengawal aksi demo dengan humanis.