Ramadan 2022, Polisi Dubai Tembakkan Meriam Buka Puasa dari 5 Lokasi Tetap dan 11 Lokasi Berpindah Selama Sebulan
Ilustrasi meriam Ramadan Dubai, UEA. (Sumber: Visit Dubai)

Bagikan:

JAKARTA - Ramadan dan meriam buka puasa menjadi tradisi sekaligus daya tarik di Dubai, Uni Emirat Arab setiap Bulan Suci Ramadan, seperti halnya tradisi Ramadan di berbagai belahan dunia.

Tahun ini, meriam buka puasa Kepolisian Dubai, yang ditembakkan satu kali saat matahari terbenam setiap hari, akan beroperasi dari 11 lokasi selama Ramadan 1443 H.

Ada lima posisi tetap penembakan meriam buka puasa Ramadan kali ini, yakni di

Atlantis the Palm, Burj Khalifa, Al Seef, Al Waheda di Century Mall Dubai dan di Hatta di depan Emirates Co-operative Society dan Hatta Hill Park.

Selain itu, Kepolisian Dubai akan menembakkan meriam buka puasa di 11 area lainnya di kawasan emirat, bergantian secara priodik antar lokasi.

Selama tiga hari, meriam buka puasa akan ditempatkan di Al Satwa, dekat Masjid Agung; Al Quoz, dekat dengan Masjid Al Anbiya'a; Al Lisaili — dekat Sekolah Nasional Al Nahda — Lahbab, dekat Lahbab Community Park 1; Al Aweer, dekat Masjid Sheikh Hamdan; Al Khawaneej, dekat Masjid Ahmed Al Habbai dan Muhaisnah, dekat Masjid Abdul Rahim Mohammed Kti.

Dua hari berikutnya, meriam akan ditempatkan di Al Warqa, dekat Masjid Besar; Jebel Ali, dekat Ibn Battuta Mall dan Ain Dubai; Nad Al Sheba, dekat Taman Nad Al Sheba serta Al Barsha dekat Taman Al Buhaira.

Untuk diketahui, meriam yang menandakan tibanya waktu berbuka ini, telah menjadi tradisi di Uni Emirat Arab sejak tahun 1960-an. Ledakan suara meriam ini dapat terdengar sejauh 10 kilometer.

Selain meriam buka puasa, Polisi Dubai juga menembakkan meriam sebanyak dua kali, untuk menandakan awal Bulan Suci Ramadan, serta saat berakhir.

"Polisi Dubai berusaha untuk menjaga tradisi itu tetap hidup, karena penembakan meriam mengingatkan orang-orang tentang waktu mereka bisa mengakhiri puasa mereka," kata Mayor Abdullah Al Amimi, komandan unit artileri di Departemen Umum Keamanan dan Darurat Perlindungan, melansir The National News 2 April.

Menurut protokol, empat petugas hadir di setiap penembakan. Dua mengoperasionalkan orang meriam, di mana satu melewati kartrid kosong dan yang lain memuatnya.

Dua petugas tetap di belakang sebagai penjaga meriam dan memberi perintah. Saat waktu buka puasa, petugas memberi perintah dan meriam ditembakkan.

Di Sharjah, penembakan meriam biasanya terjadi di sembilan lokasi setiap tahun. Selama wabah koronavirus, ini terbatas pada Al Majaz Waterfront. Belum diumumkan apakah semua meriam akan kembali ke posisi semula.

Setiap tahun, Sharjah TV menyiarkan penembakan meriam sebagai bagian dari siaran langsung harian yang disebut 'The Iftar Cannon' yang berlangsung sepanjang Ramadhan.

Adapun di Ras Al Khaimah, meriam ditempatkan di Al Qawasim Corniche.

Untuk diketahui, Unit Pendukung Komando Angkatan Bersenjata UEA mengumumkan bahwa sejumlah meriam seremonial, yang mulai beroperasi dengan Angkatan Pertahanan Abu Dhabi pada tahun 1970, akan hadir di Abu Dhabi, Al Ain, Al Dhafra, dan juga di emirat Ras Al Khaimah dan Umm Al Quwain.