Prihatin Situasi di Bucha, Indonesia Dukung Pembentukkan Tim Investigasi Independen oleh PBB dan UNHCR
Kondisi di Bucha, Ukraina. (Twitter/@DefenceU)

Bagikan:

JAKARTA - Indonesia mendukung pembentukkan tim investigas independen terkait dengan tragedi di Bucha, Ukraina untuk memperoleh kejelasan peristiwa sesunguhnya, sekaligus menyampaikan keprihatinan mendalam.

Ratusan orang dikabarkan tewas di Kota Bucha, wilayah Kyiv, Ukraina, dengan puluhan di antaranya diduga dieksekusi, saat pasukan Rusia menduduki wilayah tersebut selama sebulan.

"Tentunya Indonesia prihatin mendalam atas situasi kemanusiaan yang terjadi di sana. Adanya korban meninggal sipil maupun militer, tentunya hal-hal yang sangat kita sesalkan dan prihatin mendalam," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah dalam keterangan pers virtual Kamis 7 April.

Dalam kesempatan tersebut, Teuku Faizasyah juga mengungkapkan dukungan Indonesia, terkait dengan pembentukkan tim investigasi independen, untuk mendapatkan kejelasan yang terjadi di Bucha.

"Digaris bawahi, Indonesia sangat mendukung apa yang dilakukan oleh Sekjen PBB dan UNHCR mengenai penelitian hal-hal yang di luar kewajaran dari perang di Ukraina, dengan pembentukkan tim investigas independen. Agar diperoleh kejelasan seluas-luasnya, terlepas dari pemberitaan sehari-hari," terangnya

Terkait dengan rencana kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi ke beberapa negara G20 di Eropa, Teuku Faizasyah mengatakan dalam berbagai kesempatan kunjungan, selalu dibahas berbagai isu dalam pertemuan-pertemuan yang dilakukan.

"Jadi tidak single topic, mendiskusikan berbagai hal. Konteksnya G20, tapi juga isu-isu seputar peperangan yang terjadi juga jadi topik pembicaraan.

"Pastinya Ibu Menlu akan melakukan upaya meredakan ketegangan, mencari solusi dari pihak-pihak terkait, mendapatkan pemahaman secara komprehensif, bertukan pikiran, visi dan persepsi," tandasnya.

Bucha, 37 km (23 mil) barat laut Kyiv, diduduki oleh pasukan Rusia selama lebih dari sebulan setelah invasi 24 Februari ke Ukraina. Ketika pasukan Rusia mundur pekan lalu, mereka meninggalkan warga sipil yang tewas di jalan-jalan Bucha, di dalam gedung dan dikubur di kuburan dangkal.

Pejabat setempat mengatakan lebih dari 300 orang dibunuh oleh pasukan Rusia di Bucha saja. Dari jumlah tersebut, sekitar 50 dari mereka dieksekusi, seperti melansir Reuters 7 April.

Pemerintah Ukraina menuduh Rusia melakukan genosida dan kejahatan perang. Sementara, Kremlin menolak tuduhan itu sebagai propaganda dan mengatakan pasukannya tidak menargetkan warga sipil.