Bagikan:

BANDA ACEH - UNHCR dan IOM siap membantu Pemerintah Aceh Barat dengan memobilisasi bantuan terkait kedatangan puluhan pengungsi Rohingya di kabupaten setempat, saat ini tim lembaga pengungsi PBB itu sudah berada di lokasi.

"Tim UNHCR dan IOM telah dikerahkan ke Aceh Barat dan siap membantu pemerintah setempat dengan memberikan bantuan kepada para korban insiden tragis ini setelah mereka turun dari kapal (warga Rohingya)," kata Juru bicara UNHCR Indonesia Mitra Salima Suryono dikutip ANTARA, Jumat, 22 Maret.

Adapun bantuan yang diberikan tersebut berupa kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, kesehatan, air bersih dan lain sebagainya.

Sebelumnya, puluhan pengungsi Rohingya dilaporkan mengalami kecelakaan di perairan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat setelah kapal yang mereka tumpangi diduga terbalik di perairan setempat, Rabu (20/3).

Kemudian, Basarnas Banda Aceh mengevakuasi para pengungsi tersebut dari tengah laut, dan saat ini 75 warga Rohingya itu telah ditampung Pemerintah Aceh Barat, ditempatkan di gedung PMI.

UNHCR dan IOM mengaku sangat prihatin dengan besarnya potensi korban jiwa di tengah laut, karena pengungsi yang selamat mengatakan bahwa kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, dan 75 diketahui selamat.

"Jika hal itu benar, maka ini akan menjadi insiden dengan korban jiwa terbesar sepanjang tahun ini. Terjadi di tengah meningkatnya kedatangan kapal pengungsi Rohingya di Indonesia," ujarnya.

Mitra kembali menegaskan UNHCR dan IOM terus memperkuat pemberian bantuan kemanusiaan dan perlindungan darurat kepada pengungsi yang tiba di Indonesia.

Kedua badan ini bekerja sama dengan lembaga pemerintah, mitra LSM, dan masyarakat lokal untuk memberikan lingkungan yang aman bagi pengungsi dan memfasilitasi akses terhadap layanan penting.

"Mencakup penyediaan layanan kesehatan (termasuk dukungan kesehatan mental), perbaikan tempat penampungan sementara, memastikan akses terhadap air bersih, makanan, sanitasi, dan pengelolaan limbah," katanya.