Bagikan:

JAKARTA - Pembunuhan di Kota Bucha, Ukraina bukanlah tindakan acak dari unit jahat, tetapi bagian dari kampanye Rusia yang disengaja untuk melakukan kekejaman, ujar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, Selasa.

Dia tidak memberikan bukti untuk mendukung pernyataannya tentang kampanye yang disengaja. Namun, sebelum berangkat ke pertemuan para menteri luar negeri NATO di Brussel, dia mengatakan kepada wartawan bahwa Washington mendukung upaya Ukraina untuk menyelidiki apa yang terjadi.

"Apa yang kami lihat di Bucha bukanlah tindakan acak dari unit jahat," katanya, melangsir Reuters 6 April.

"Ini adalah kampanye yang disengaja untuk membunuh, menyiksa, memperkosa, melakukan kekejaman. Laporannya lebih dari sekadar kredibel, buktinya ada untuk dilihat dunia," ungkap Menlu Blinken.

Rusia, yang mengatakan meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari untuk demiliterisasi dan denazifikasi tetangganya, membantah menargetkan warga sipil, mengatakan kematian itu adalah pemalsuan mengerikan yang dilakukan oleh Barat untuk mendiskreditkannya.

Gambar-gambar suram yang muncul dari Kota Bucha dekat Kyiv, termasuk kuburan massal dan mayat terikat dari orang-orang yang ditembak dari jarak dekat, mendorong seruan untuk tindakan lebih keras terhadap Moskow dan penyelidikan internasional.

Diketahui, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan sedikitnya 300 warga sipil telah tewas di Bucha, serta banyak lagi yang tewas kemungkinan ditemukan di daerah lain.

Sementara, Pemerintahan Presiden Joe Biden mengatakan tindakan Rusia di Ukraina merupakan kejahatan perang, dengan Presiden Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kejahatan perang dan menyerukan pengadilan, pada Hari Senin.