JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan kelangkaan minyak goreng di Indonesia telah menjadi sorotan media internasional.
Ironisnya, media asing itu membahas Indonesia mengalami krisis minyak goreng di tengah julukan sebagai negara penghasil sekaligus pengekspor minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Fadli menganggap keadaan ini sudah bisa diartikan radikal.
"Sudah menjadi berita internasional. Produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia n mengalami krisis minyak goreng. Radikal," katanya melalui akun Twitter @fadlizon, dikutip Senin 4 April.
Salah satunya yang membahasnya adalah media berbasis di Inggris, The Economist. Dalam tulisan panjangnya, The Economist mengurai kelangkaan minyak goreng yang membuat masyarakat di Jawa Tengah hingga daerah lumbung kelapa sawit di Kalimantan Barat terpaksa antre panjang demi mendapatkan minyak goreng.
Pemerintah lewat Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi telah melakukan sejumlah langkah menyelesaikan krisis minyak goreng yang terjadi sejak akhir 2021 ini.
Selain mengecek pasokan ke lapangan, Mendag meratakan harga jual minyak goreng, menggelar operasi pasar, hingga menggaet Polri meninjau pabrik minyak goreng. Namun, hingga saat ini pasokan dan harga minyak goreng masih menyusahkan masyarakat.
Terkini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pemerintah akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng senilai Rp100 ribu tiap bulannya. Pemberian dilakukan karena harga minyak goreng tinggi karena lonjakan harga minyak sawit.
"Untuk meringankan beban masyarakat, pemerintah akan memberikan BLT minyak goreng," kata Jokowi dalam keterangan video yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 1 April.
BACA JUGA:
Jokowi mengatakan BLT minyak goreng ini diberikan kepada 20,5 juta warga yang masuk ke dalam daftar penerima bantuan pangan nontunai dan program keluarga harapan. Selain itu, bantuan ini juga diberikan kepada 2,4 juta pedagang kaki lima yang berjualan gorengan.
"Adapun bantuan yang diberikan sebesar Rp100 ribu tiap bulannya," ujar Jokowi.
Hanya saja, bantuan itu akan diberikan tiga bulan sekaligus sehingga masyarakat akan menerima Rp300 ribu. Uang tersebut, sambung Jokowi, akan diberikan mulai bulan ini, April hingga Juni mendatang.