Pemerintah <i>Ngaku</i> 'Kalah' Lawan Mafia Migor, PKS: Cukup Berprestasi, Boleh 3 Periode Asal Tidak Malu
Jokowi mengecek ketersediaan minyak goreng di pasar tradisional wilayah Yogyakarta pada 13 Maret. (Youtube Sekretariat Presiden)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi PKS DPR Mulyanto mengapresiasi sikap jujur Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi yang mengaku tidak berdaya menghadapi mafia minyak goreng di Tanah Air.

Akibat tidak terkontrolnya mafia minyak goreng, harga pangan tersebut menjadi meroket.

"Pemerintah jujur ngaku kalah menghadapi mafia migor [minyak goreng]. Jadi HET Migor Curah dinaikan dan migor kemasan di lepas mekanisme pasar," katanya lewat akun Twitter @pakmul63, Kamis 18 Maret.

Mulyanto lantas menyindir jajaran menteri Presiden Jokowi yang terus menyuarakan penudaan pemilihan umum (pemilu) sehingga masa jabatan kepala negara menjadi lebih panjang.

Menurutnya, ketidakmampuan pemerintah itu bisa dijadikan alasan lain agar masyarakat setuju memperpanjang jabatan presiden menjadi tiga periode.

"Cukup berprestasi. Jadi boleh 3 periode (asal tidak malu)," sambungnya.

Melambungnya minyak goreng imbas Mendag Lutfi mencabut kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng. Harga eceran tertinggi minyak goreng terbaru mulai berlaku pada Rabu 16 Maret.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, kini harga minyak goreng seperti kemasan sederhana dan premium dapat menyesuaikan dengan nilai keekonomian.

Hal itu dilakukan untuk membuat minyak goreng mudah ditemui di pasar modern dan tradisional. "Untuk itu bapak Kepala Polri akan menjamin ketersediaan dan kelancaran pasokan," ujar Airlangga, Rabu, 16 Maret.

Meski demikian, Airlangga mengungkapkan pemerintah akan menyalurkan subsidi untuk minyak goreng curah sehingga harganya menjadi Rp14 ribu per liter. "Pemerintah memutuskan bahwa akan mensubsidi minyak kelapa sawit curah sebesar Rp14 ribu per liter dan subsidi akan diberikan berbasis kepada dana dari BPDP-KS," tandasnya.