Said Didu: Susahnya Masyarakat Dapat Minyak Goreng Bukti Pangan Dikuasai Oligarki
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu. (@msaid_didu)

Bagikan:

JAKARTA - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu mengungkapkan, langkanya pasokan merembet pada melonjaknya harga minyak goreng di Tanah Air merupakan bukti pangan dikuasai golongan tertentu.

Akibat kelanggan minyak goreng, harga komoditas pangan yang bersinggungan dengan bahan baku minyak juga menjadi melambung tinggi.

"Kasus minyak goreng menjadi bukti betapa bahayanya jika pangan dikuasai oleh segelintir orang yg menjadi bagian dari oligarki," kata Said Didu, dikutip dalam akun Twitternya, @msaid_didu, Kamis 17 Maret.

Pemerintah lewat Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi telah melakukan sejumlah langkah menyelesaikan krisis minyak goreng yang terjadi sejak akhir 2021.

Selain mengecek pasokan ke lapangan, Mendag meratakan harga jual minyak goreng, menggelar operasi pasar, hingga menggaet Polri meninjau pabrik minyak goreng. Namun, hingga saat ini pasokan dan harga minyak goreng masih meyusahkan masyarakat.

Said Didu mendorong pemerintah menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengatasi persoalan kelangkaan minyak goreng di Tanah Air. Adapun BUMN yang bersinggungan dengan pangan adalah BULOG atau ID FOOD.

"Negara harus hadir mengamankan pangan lewat BUMN," tegasnya.

Tidak meredanya krisis minyak goreng saat ini membuat DPR bertanya-tanya. Undangan akhirnya dikirimkan kepada Mendag agar dapat hadir di DPR untuk rapat gabungan lintas komisi. Namun, dua kali undangan dilayangkan Mendag tak juga datang.

Mendag beralasan, dirinya tidak dapat hadir dalam undangan pertama lantaran berdekatan dengan kunjungan kerja ke luar kota untuk mengecek ketersediaan minyak goreng.

Sementara undangan kedua, ketidakhadiran Mendag di DPR lantaran harus menghadiri rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menteri terkait lainnya.

"Yang kedua saya menghadiri ratas yang diikuti rapat-rapat koordinasi untuk memastikan minyak goreng tersedia di masyarakat," ujarnya saat ditemui di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Maret.