Bagikan:

JAKARTA - PGI merespons peristiwa intoleransi di berbagai daerah soal penolakan-penolakan terhadap kegiatan dan aktivitas keagamaan yang dianggap berbeda dari agama mayoritas. Kejadian terbaru dialami gereja HKBP Betania di Rancaekek dan HKI Bandung Selatan di Kabupaten Bandung.

Penolakan berlangsungnya ibadah oleh sekelompok warga kembali terjadi dengan alasan tidak adanya IMB. Alasan lain untuk menjaga ketenteraman masyarakat sekitar.

"Sangat disayangkan bahwa pemerintah maupun aparatur kepolisian belum memberikan solusi konkret di saat warga jemaat telah sering menerima penolakan," ucap Kepala Humas PGI, Jeirry Sumampow dalam keterangan tertulisnya, Jumat 1 April.

Setelah mengunjungi dan berdialog dengan warga jemaat terdampak di wilayah itu, PGI menyatakan keprihatinan dan mengecam kejadian itu.

PGI juga berharap agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Dan terpenting PGI berharap kondisi itu menyurutkan niatan ibadah maupun melayani sesama.

PGI juga meminta pemerintah untuk lebih serius menangani kasus-kasus serupa mengingat kejadian ini telah terjadi secara berulang namun belum ada atau tanpa adanya solusi utuh yang ditawarkan pemerintah. Pemerintah harus memfasilitasi tersedianya rumah ibadah yang layak bagi kedua komunitas Kristen ini sesuai mandat undang-undang.

"Meminta kepada FKUB dan Bupati Kabupaten Bandung untuk memfasilitasi upaya-upaya dialog antara komunitas Kristen dengan masyarakat sekitar maupun kelompok-kelompok penentang, sehingga tidak terjadi lagi penolakan yang mengatasnamakan warga setempat untuk memperoleh ijin pembangunan Gereja HKBP Betania di Rancaekek dan Gereja HKI Bandung Selatan," kata Jeirry.

"Mendorong semua pihak dapat menjaga situasi tetap kondusif agar tidak dimanfaatkan oleh pihak–pihak yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan atau keuntungannya sendiri," tandasnya.